Di sebuah hutan, hiduplah seekor kera dan kancil. Mereka berdua merupakan sahabat karib. Pada suatu hari, ditengah perbincangan mereka berdua, muncul sebuah ide dari kera untuk mengajak kera berlomba, membuktikan diri, siapakah yang lebih kuat diantara mereka.
Karna
merasa tertantang akhirnya si kancil menerima tantangan itu. Kera yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak kancil
menemui si tupai yang tinggal di sebuah pohon besar
dan menjadikannya sebagai juri.
Si tupai, yang saat itu baru bangun dari tidurnya, asal saja berkata,
“baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon besar ini akan
diakui sebagai orang hebat.” Si kera langsung melompat dan tidak lama
dia melambai-lambai kebawah dengan tatapan mengejek.
Kancil yang tidak bisa memanjat pohon langsung protes dan mengajak kera untuk mangadakan pertandingan ulang. Kali ini kancil yang menentukan wasitnya. Dia menemui si Kuda dan menjadikannya sebagai juri.
Si kuda, yang pada saat itu lagi asyik merumput merasa sedikit terganggu dengan permintaan konyol mereka, akhirnya dengan asal asalan Kuda berkata, “ Baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung itu, akan aku akui sebagai yang terhebat.” Tpikir panjang si kancil berlari secepat -cepatnya. Setiba di atas dia berteriak kebawah dan melambaikan kakinya kepada si kera dengan tatapan yang tak kalah mengejek.
Kancil yang tidak bisa memanjat pohon langsung protes dan mengajak kera untuk mangadakan pertandingan ulang. Kali ini kancil yang menentukan wasitnya. Dia menemui si Kuda dan menjadikannya sebagai juri.
Si kuda, yang pada saat itu lagi asyik merumput merasa sedikit terganggu dengan permintaan konyol mereka, akhirnya dengan asal asalan Kuda berkata, “ Baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung itu, akan aku akui sebagai yang terhebat.” Tpikir panjang si kancil berlari secepat -cepatnya. Setiba di atas dia berteriak kebawah dan melambaikan kakinya kepada si kera dengan tatapan yang tak kalah mengejek.
Pak
beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu
mendekat dan bicara pada mereka berdua “Apa yang sedang kalian lakukan?”
Kera yang merasa di kalahkan menjawab, “si kancil pak,masa ngajak saya balap lari ke puncak gunung. ya jelas saja saya kalah?” Si kancil langsung protes “Tidak pak, Kera tadi mengajak berlomba memanjat pohon, jelas saya kalah.”
Kera yang merasa di kalahkan menjawab, “si kancil pak,masa ngajak saya balap lari ke puncak gunung. ya jelas saja saya kalah?” Si kancil langsung protes “Tidak pak, Kera tadi mengajak berlomba memanjat pohon, jelas saya kalah.”
Pak beruang langsung mengerti duduk masalahnya, kemudian berkata “Apakah kalian melihat pulau di tengah danau itu?” sambil memandang ke arah yang ditunjukkan Pak beruang, kancil dan kera serentak menjawab “iya pak!”
“Baiklah, bagaimana jika kalian berdua berlomba mencapai pulau itu dan siapa yang bisa mengambil buah Apel di pohon yang ada di pulau itu, dia yang menjadi pemenang! setuju?” Kata pak beruang yang diikuti oleh anggukan tanda setuju oleh kancil dan kera.
Tanpa menunggu lebih lama, mereka berdua langsung berlari secepat - cepatnya untuk mencapai pulau dan memetik buah apel yang diminta pak beruang. Kancil dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang antara pulau dan bibir sungai dengan melompat-lompat, sementara si kera tertinggal, karna tidak ada dahan yang bisa di jadikan ayunan untuk menyebrang ke pulau itu.
Sesampainya di sebrang pulau, si kanci menjadi
bingung. Kancil tidak bisa memanjat pohon, jadi bagaimana caranya memetik buah apel yang
tergantung tinggi itu? Teriakan si kera membuyarkan kebingungan kancil, “Kanci, jemput aku disini! aku akan mengambilkan buah Apel itu untukmu!”
Kancil berpikir sejenak. Tidak ada cara lain untuk mengambil buah itu kecuali dengan menggunakan bantuan kera. Kancil menjemput kera disebrang sungai. Kera melompat dan menaiki punggung kancil menuju ke pulau itu, dan sesuai janjinya, si kera memanjat pohon itu untuk sahabatnya.
Kancil berpikir sejenak. Tidak ada cara lain untuk mengambil buah itu kecuali dengan menggunakan bantuan kera. Kancil menjemput kera disebrang sungai. Kera melompat dan menaiki punggung kancil menuju ke pulau itu, dan sesuai janjinya, si kera memanjat pohon itu untuk sahabatnya.
Di
kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka
berdua! “Kalian sudah liat sendiri? kalian berdua memang berbeda, dan masing-masing memiliki kemampuan sendiri-sendiri. Kita tidak bicara siapa yang
terhebat diantara kita, melainkan bagaimana kita bekerja sama menggunakan semua kelebihan
kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”
good job
ReplyDeleteBudiono ramadan
ReplyDelete