Pada suatu malam, seorang ayah baru saja pulang dari tempat kerjanya. Bekerja keras dari pagi sampai malam membuat tubuhnya kelelahan. Sambil menahan kantuk yang berat si Ayah mengetuk pintu rumah yang kemudian dibukakan oleh anaknya yang saat itu masih berusia kurang lebih 5 tahun. Anak itu terlihat sangat senang melihat ayahnya pulang.
"Belum tidur nak?" tanya si Ayah sambil mencium kening anaknya. "Biasanya kamu sudah tertidur lelap ketika ayah pulang kerja."
"Belum yah. Aku sengaja menunggu ayah untuk menanyakan berapa banyak gaji ayah setiap harinya." tanya anak itu sambil mengikuti ayahnya ke arah kamar untuk berganti pakaian.
"Kok tanya gaji ayah? mau minta uang lagi ya?" tanya ayahnya. "Setiap hari ayah bekerja selama 10 jam dan dibayar sejumlah Rp. 400.000."
"Kalau setiap jam-nya, berapa gaji ayah?" tanya anak itu ingin tahu.
"Hmm,. satu jamnya sekitar Rp. 40.000." balas ayahnya. "Dan sekarang sudah larut malam, sebaiknya kamu segera tidur, agar besok bisa bangun pagi."
Si anak tidak beranjak dari tempatnya, dia memandangi ayahnya yang saat itu sedang berganti baju piyama. Dengan sedikit takut si anak bertanya, "Yah, bolehkan aku meminjam uang 5000 rupiah?"
Si ayah, yang dari tadi terlihat lelah dan sudah tidak kuat menahan kantuk menjawab dengan sedikit kesal, "Buat apa minta uang malam malam begini? Sudah, besok saja, sekarang kamu segera tidur!" Kata kata tersebut membuat si anak takut dan kemudian segera berjalan menuju kamarnya dengan wajah yang tertunduk lesu bercampur sedih.
Si ayah berbaring di tempat tidurnya, memandang ke langit langit kamarnya. Dia teringat perkataannya kepada anaknya barusan. Perasaan bersalah menyelinap di benaknya. Ia kemudian bangun dan pergi menuju kamar anaknya dan melihat anaknya sedang duduk memandangi beberapa lembar uang 5000-an yang digenggamnya dengan erat.
Si ayah duduk disamping anaknya, dan kemudian berkata, "Maafkan perkataan ayah tadi ya nak. Untuk apa kamu mau meminjam uang kepada ayah?"
"Hari ini aku membuka tabunganku, isinya Rp 35.000. Gaji ayah selama satu jam adalah Rp. 40.000,
aku memerlukan Rp. 5.000 lagi agar uangku bisa sesuai dengan gaji ayah
selama satu jam, oleh karena itu akau ingin meminjamnya dari ayah. Aku
janji akan segera melunasinya dari uang saku yang ayah berikan kepadaku
setiap harinya." Kata anak itu.
"Lalu mau kamu apakan uang itu?" tanya si ayah yang tampak semakin bingung.
“Apakah ayah tahu jika aku
sudah menunggu Ayah dari jam 8?. Aku ingin mengajak Ayah main ular tangga. Cukup satu jam saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat
berharga. Jadi, aku ingin membeli waktu ayah." Kata anak itu dengan polosnya.
No comments:
Post a Comment