adsense

Tuesday, December 20, 2016

Kamar mandi bergender Netral

0:11
hai, semuanya, Ada beberapa hal yang kita perlukan. Kita perlu udara untuk bernafas, air bersih untuk minum, kita perlu makanan, tempat tinggal, dan cinta. Seperti yang kita tahu, bahwa cinta itu hebat. Dan kita perlu tempat aman untuk buang air kecil
0:32
0:34
Sebagai seorang Trans yang tidak cocok dalam kedua jenis gender. Jika besok saya bisa merubah dunia agar saya bias menjalankan dengan lebih mudah, hal pertama yang akan saya lakukan adalah membuat sebuah tempat, yaitu kamar mandi ber-gender netral di semua tempat umum

0:53Trans beserta isu-isunya akhir akhir ini mereka mendapatkan banyak perhatian media. Hal ini sungguh hebat dan dangat dibutuhkan, tetapi kebanyakan media lebih terfokus pada sedikit orang, yang kaya dan terkenal yang kemungkinan tidak terlalu khawatir tentang dimana mereka akan buang air kecil, di tengah pelajaran kelas, di perguruan tinggi, atau dimanapun mereka perlu berganti pakaian olahraga di sekolah mereka. Ketenaran dan nama baik melindungi mereka dari kesulitan sehari-hari sebagai tansgender, yang sebagian besar dari kami, harus mengalaminya setiap hari
1:45
Kamar mandi umum, Telah menjadi masalah bagi saya sejauh yang dapat saya ingat. Pertama, ketika saya masih seorang anak tomboy dan ketika sisi maskulin saya mulai muncul, kebanyakan hormon yang bersifat estrogen
2:02
2:03
Sekarang, sebagai seorang trans, kamar mandi umum dan kamar ganti adalah tempat dimana saya sering di tanyai atau diejek. Saya sering dicela dengan kata-kata dari balik pintu toilet, saya pernah ditarik keluar oleh petugas keamanan dengan celana belum sepenuhnya terpakai, saya dipandang aneh, diteriaki, orang-orang berbisik dibelakang saya, dan pada suati hari, wajah saya dihantam dengan sebuah dompet oleh seorang nenek, yang jika dilihat dari bekas lebam-nya, saya sangat yakin bahwa tas itu berisi 
sekitar 70 dollar uang logam. Dan permen berukuran besar
yang sangat keras
2:36
Saya tahu yang sebagain dari anda pikirkan dan anda benar. Saya bisa saja menggunakan kamar ganti pria setiap saat. Tetapi itu tidak menyelesaikan dillema saya dan saya tidak seharusnya menggunakan kamar mandi pria, karena saya bukan pria. Saya adalah transgender
dan sekarang kita memiliki politisi yang sangat ketakutan yang selalu mencoba untuk meloloskan "bathroom bill". Pernahkah anda mendengar hal itu? mereka mencoba melegalkan dan memaksa orang orang seperti saya untuk menggunakan kamar mandi yang mereka pikir paling tepat berdasarkan jenis kelamin pada saat saya dilahirkan dan jika para politisi itu berhasil..
di Arizona, atau California, atau Florida, atau minggu kemarin di Huston, Texas atau Ottawa ,. Dan menggunakan kamar Pria juga bukan pilihan yang legal bagi saya

dan setiap kali para politisi mengajukan "bill" itu di atas meja, saya heran siapa dan bagaimana cara menegakkan hukum seperti ini?
pemeriksaan celana dalam?
pemeriksaan kelamin di luar kamar ganti
di tempat umum?
tidak ada cara legal, etnik, atau yang dianggap benar untuk memaksakan hukum seperti ini. Mereka diciptakan hanya untuk menebar ketakutan dan memunculkan Transphobia

disisi lain,.. Peraturan seperti itu tidak membuat siapapun merasa aman dan bahkan membuat dunia menjadi lebih berbahaya bagi sebagian dari kita
3:07
3:42
4:27
dan anak anak trans menjadi lebih menderita. Mereka berhenti sekolah, atau
bunuh diri. Para trans, terutama trans dan anak muda trans yang belum terkonfirmasi.
Mereka menghadapi permasalahan lebih, ketika berada di kamar mandi umum atau Gym juga di universitas, rumah sakit, perpustakaan,.
Dan jangan memaksa saya bercerita tentang bagaimana mereka memperlakukan saya di airport
4:56
Jika kita tidak bergerak sekarang untuk memastikan bahwa tempat-tempat tersebut benar-benar terbuka dan dapat diakses oleh siapapun, kita hanya perlu jujur dan berhenti menyebutnya "tempat umum". Kita hanya perlu mengakui bahwa tempat-tempat itu hanya bagi orang yang cocok dengan kedua jenis kelamin di symbol ruang-ruang itu, yang saya bukan dan tidak akan pernah menjadi salah satunya. Dan ini dimulai terlalu cepat
5:34
Saya mengenal seorang gadis kecil, anak dari seorang teman. Dia anak gadis yang tomboy. Yang saya maksud adalah "Sepatu Koboi", "Truck kuning Besar", "kotak serangga" sejauh sembilan yards. Saya bertanya kepada gadis kecil itu mengenai warna favoritnya.
dia menjawab "Kamuflase"
5:56
Jadi, Gadis kecil menakjubkan itu, dia pulang sekolah pada Oktober lalu dari taman kanak-kanak dengan celana yang basah karena diejek oleh teman-teman sekolahnya ketika dia mencoba memakai kamar mandi perempuan dan gurunya telah menyuruhnya
untuk tidak memakaii kamar mandi laki-laki. Padahal malamnya dia telah menghabiskan dua Jus Merah di pesta Hallowen.
maksud saya, siapa yang tidak mau minum jus merah? Karena asanya sungguh enak. Dan dia tidak dapat menahan kencing lebih lama lagi
6:30
Gadis kecil dan temannya itu baru berumur empat tahun. Mereka telah merasa cukup pantas untuk mengatur gadis kecil itu, dalam penggunaan "Kamar mandi Umum"
Dia masih berumur empat tahun, dan telah mendapat pelajaran yang brutal bahwa disana tidak ada pintu kamar mandi di taman kanak-kanak dengan "tanda" yang menerima orang-orang seperti dia.
Dia telah belajar bahwa kamar mandi akan menjadi sebuah masalah baginya dan masalah itu dimulai dari dia, sendirian.
Jadi, Teman saya meminta untuk berbicara dengan anak gadis kecilnya. Dan saya melakukannya. Saya ingin berka kepadanya bahwa saya dan ibunya akan pergi ke sekolahnya dan menceritakan permasalahan yang terjadi.
Tetapi saya tahu itu tidak benar, Saya ingin mengatakan kepadanya bahwa semua akan menjadi lebih baik ketika dia tumbuh dewasa tetapi saya tidak bias. Jadi, saya memintanya untuk menceritakan apa yang telah terjadi, dan bagaimana perasaanya.

"Marah dan sedih" itulah yang dia katakana. Jadi, Saya berkata kepadanya bahwa dia tidak sendirian dan yang terjadi kepadanya
bukanlah hal yang benar.
Kemudian dia bertanya apakah saya pernah kencing dicelana sebelumnya, dan saya berkata, "Ya,.pernah, tetapi bukan untuk waktu yang lama"
8:02
Yang tentu saja, saya berbohong karna anda mengetahui sendiri, ketika berumur 42, atau 43 tahun dan tiba-tiba... saya tidak tahu,.. anda sedikit kencing dicelana.
ketika anda batuk atau bersin,, ketika anda berlari keatas tangga, atau olahraga peregangan badan, Jangan berbohong, Hal itu terjadi bukan?
Gadis kecil itu tidak perlu tahu hal itu.
8:21
Saya berkata kepadanya, "ketika kamu besar, kantong kencingmu akan menjadi lebih besar juga. Ketika kamu menjadi tua sepertiku, kamu akan mampu untuk menahan kencing lebih lama." Janji saya padanya.
8:38
"sampai saya sampai rumah?" dia bertanya kepada saya.
8:43
Saya menjawab "Ya..sampai kamu sampai rumah." Dia terlihat sedikit merasa nyaman karena jawaban itu.
9:26
Jadi, mari membangun sebuah tempat, kamar mandi netral dengan sebuah bangku kecil untuk berganti pakaian olahraga. Kita tidak bisa merubah dunia dalam satu malam untuk anak-anak kita tetapi kita dapat memberi mereka sebuah tempat yang aman dan privat untuk terlepas dari dunia seperti itu.
Jika untuk satu menit saja Kita dapat melakukannya, Mari kita lakukan.
Dan jika anda adalah salah satu dari orang-orang yang duduk diluar sana, dan sekarang telah memiliki alasan-alasan untuk tidak menjadikan hal ini sebuah prioritas ,atau ini terlalu mahal, atau meyakinkan diri anda bahwa memberikan orang-orang trans sebuah tepat aman untuk kencing atau berganti pakaian akan mendukung untuk berkembangnya sebuah gaya hidup yang bertentangan dengan moral anda, atau sisi maskulin anda, atau kepercayaan agama anda.
Biarkan saya memohon, pada sebuah ruang kecil di hati anda, yang mungkin,.. semoga saja,.. peduli tentang populasi yang tersisa
Jika anda tidak bisa membawa diri anda untuk peduli kepada orang-orang seperti saya, lalu bagaimana dengan para perempuan dan anak-anak dengan permasalahan "persepsi tubuh", bagaimana orang-orang dengan permasalaan itu?
bagaimana dengan seorang anak laki-laki yang satu kaki lebih pendek dari teman sekelasnya? yang suaranya belum berubah menjadi berat?
hey? Oh, murid kelas VIII.
akan menjadi tuan sekejam apa anda nantinya, benar?
bagaimana orang dengan permasalahan kekhawatiran berlebih? Bagaimana dengan orang cacat yang butuh bantuan di toilet umum? Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki tubuh, entah apapun alasannya tidak cocok dengan ide tentang
bagaimana bentuk tubuh seharusnya? Berapa banyak dari kita yang masih merasa malu atau takut untuk mengaku di depan teman-teman kita? dan berapa banyak
yang memperbolehkan rasa takut untuk menahan kita dari suatu hal yang penting seperti olah raga?
bukankah mereka akan memperoleh keuntungan dari sebuah fasilitas itu?
kita tidak bisa merubah "transphobia" dalam satu malam, tetapi kita bisa memberi setiap orang sebuah tempat aman untuk berganti pakaian. Jadi, kita semua bisa bekerja membuat dunia lebih aman, untuk kita semua.

Terimakasih telah mendengarkan.
Terima Kasih

Monday, September 12, 2016

Berapakah berat gelas ini?

Seorang dosen psikologi berjalan mengitari ruangan ketika dirinya sedang mengajarkan tentang pelajaran 'stress management' kepada para murid-muridnya. Kemudian dia mengangkat segelas air. Semua orang disana mengira bahwa dosen itu akan menyanyakan tentang "apakah gelas ini setengah kosong, atau setengah penuh." tetapi mereka salah. Dosen itu malahan bertanya, "Seberapa berat gelas berisi air ini?" Para murid menjawab dengan jawaban yang berbeda beda, mulai dari 500 gram sampai dengan 800 gram.

Setelah semua murid memberikan jawabannya, dosen itu tersenyum, kemudian menjelaskan, "Sebenarnya, yang menjadi masalah bukanlah 'berapakah berat gelas ini sebenarnya.' Tetapi tergantung seberapa lama aku mengangkat gelas ini. Jika aku mengangkat gelas ini hanya selama beberapa menit saja, itu tidak menjadi masalah. Tetapi jika aku mengangkatnya dalam waktu yang sangat lama, satu jam, misalnya, tanganku akan merasa nyeri.

Dia meneruskan. "Perasaan stress dan khawatir dalam kehidupan seperti gelas itu. Memikirkan Stress untuk sehari tidak akan berpengarh apa apa. Memeikirkannya sedikit lebih lama, akan mulai terasa sakit. Dan jika anda memikirkannya dalam waktu yang lama, tubuh anda akan terasa kaku dan lumpuh, tidak dapat melakukan apa apa.

Yang terpenting adalah melepaskan stress. Sebisa mungkin, lepaskan stress anda pada sore hari, jangan membawanya sampai malam hari dan ke hari berikutnya. Ingatlah untuk meletakkan gelasnya.

Sunday, September 11, 2016

Bagaimana cara merubah sistem pendidikan yang sudah rusak tanpa dana yang besar. Ted.com


0:11 Kita semua memiliki sisi bias kita. Contohnya, beberapa dari kita sering berfikir bahwa merubah sistem pemerintahan adalah hal yang sangat sulit. Ketika kita berfikir tentang sistem pemerintahan, kita sering berfikir bahwa itu adalah sistem yang sudah meng-akar. Hari ini, aku ingin menantang teori tersebut. Aku ingin menceritakan sebuah cerita dari sebuah Sistem pemerintahan yang cukup besar yang bukan saja memposisikan dirinya dalam jalan perubahan tetapi juga menunjukkan hasil yang spektakuler dalam waktu kurang dari 3 tahun.


0:47  Inilah yang akan kita saksikan di sekolah Negeri di India. Disana terdapat 1 juta sekolah seperti ini di india. Dan bahkan bagiku, yang telah hidup di india sepanjang umurku, ketika berjalan masuk ke dalam sebuah sekolah itu, sunguh menyedihkan. Pada saat anak anak berusia 11 tahun, 50% dari mereka telah tertinggal jauh dalam pendidikan dan merka tidak akan bisa mengejar ketertinggalan itu. Anak umur 11 tahun tidak bisa mengerjakan penjumlahan matematika sederhana, mereka tidak bisa menyusun kalimat dengan benar. Hal seperti itu adalah sesuatu yang seharusnya dapat dilakukan oleh anak berusia 8 tahun. Ketika Ketika anak anak itu telah berusia 13 atau 14 tahun, mereka kemudian akan putus sekolah. Di india, Sekolah Negeri tidak hanya menawarkan pendidikan gratis, mereka juga menawarkan buku pelajaran gratis, buku tulis gratis, makan gratis, dan bahkan beasiswa. Namun, 40% para orang tua pada saat ini lebih memilih untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta dan membayar lebih mahal untuk itu. Sebagai perbandingan, di sebuah negara kaya, US, jumlahnya anak yang masuk ke Sekolah swasta hanya 10 %. Itu adalah sebuah pernyataan mengenai seberapa rusaknya sistem pendidikan umum di India.

1:58 Jadi, dengan background itulah kemudian aku mendapat panggilan pada sebuah musim panas di tahun 2013 dari seorang Perempuan yang sangat briliant bernama Surina Rajan, Pada saat itu dia adalah kepala departemen Pendidikan Sekolah di Haryana, India. Dia berkata kepada kami, “Kamu tahu, aku telah memimpin departemen ini selama 2 tahun. Aku telah mencoba banyak hal dan tidak ada yang berhasil. Bisakah anda membantuku?”

2:23 Aku akan sedikit menceritakan tentang Haryana. Haryana adalah sebuah Provinsi dengan 30 Juta penduduk. Haryana memiliki 15.000 sekolah negeri dan lebih dari 2 juta anak anak di sekolah tersebut. Jadi, dengan pangilan telephone tadi, aku berjanji untuk menolong sebuah provinsi dan sistem yang kurang lebih sama besarnya dengan Peru atau Canada. Ketika aku memulai Proyek ini, aku menyadari dua kenyataan pahit; pertana, bahwa aku belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Dan yang kedua, Banyak orang telah melakukannya, dan mungkin tidak begitu berhasil. Ketika Kami melihat negara negara lain, kami tidak dapat menemukan contoh yang bisa kami tiru untuk diterapkan di Haryana. Kami tahu bahwa kami harus memulainya sendiri.

3:11 Kami pun akhirnya mulai bekerja. Banyak sekali ide ide yang muncul. Bebera orang berkata, “Mari kita ganti cara penerimaan Guru, Mari kita pekerjakan seorang kepala sekolah baru dan melatihnya kemudian mengirimnya ke Studi banding ke negara maju, Mari memasang teknologi ke ruang kelas.” Pada akhir minggu pertama, kami memiliki lebih dari 50-an  ide di meja, semuanya menakjubkan, san terdengar tiada masalah. Namun kami tidak mungkin bisa menerapkan semua ide ide itu.

3:38 Jadi aku berkata, “tunggu dulu. Paling tidak, mari kita tentukan dulu apakah yang ingin kita capai.” Jadi dengan penuh tari-menarik, diskusi, dan debat, Haryana mendapatkan tujuannya, yang berbunyi; Pada 2020, kami ingin 80% dari anak anak kami memiliki pengetahuan setara pendidikan sekolah dasar. Sekarang, tujuan secara mendetail tidak begitu penting disini. Yang paling penting adalah tujuan itu sendiri. Karen tujuan tersebut memperbolehkan kita untuk melakukan semua ide ide tersbut dan menerapkannya. Apakah ide ide tersebut searah dengan tujuan kita? Jika “Ya” maka akan kita simpan, jika “tidak”,  maka kita buang, dan jika kita tidak yakin mengenai itu, maka akan kita kesampingkan terlebih dahulu. Sungguh sederhana, memiliki sebuah tujuan spesifik tepat di depan kita sungguh membuat pikiran menjadi tajam dan terfokus kepada perubahan cara kerja kita. Melihat kembali pada dua setengah tahun yang lalu, kejadian ini menjadi hal yang sangat positif bagi kami.

4:30 Jadi, kami memiliki tujuan, dan selanjutnya kami perlu menemukan apakah permasalahnnya. Sebelum kami pergi memasuki sekolah sekolah itu, banyak orang berkata bahwa Kualitas pendidikan di sekolah Negeri sangatlah buruk dikarenakan; para guru bekerja dengan malas, mereka tidak datang ke sekolah, atau mereka tidak berguna, karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengajar. Begitulah, kami akhirnya masuk ke sekolah sekolah itu, dan ketika anda mencoba berbicara kepada mereka (para guru) anda akan menyadari dengan segera bahwa mereka sangat mampu mengajar pada kelas kelas sekolah dasar. Tetapi mereka tidak melakukannya. Saya pergi ke sebuah sekolah dimana para gurunya sedang terfokus mengawasi perbaikan ruang kelas dan toilet. Saya menemui di sekolah lain, dimana dua orang guru sedang pergi ke sebuah bank terdekat untuk mendepositkan uang beasiswa ke buku tabungan para murid. Pada saat Makan siang, kebanyakan dari para guru menghabiskan waktu mereka untuk mengawasi Proses masak Makan siang dan membagikannya bagi para murid.

5:29 Jadi kami bertanya kepada para guru, “Apa yang terjadi, kenapa anda tidak mengajar?” dan mereka berkata, “Inilah yang diharapkan dari kami. Ketika dewan pengawas datang berkunjung, hal hal seperti inilah yang akan mereka periksa. Sudahkah toilet dibuat/reparasi? Sudahkah Makan siang para murid disajikan? Ketika Kepala sekolah kami mendatangi pertemuan di Dinas Pendidikan, hal hal seperti inilah yang mereka diskusikan.

5:51 Yang terjadi adalah, lebih dari dua dekade, India telah bertarung dengan tantangan akses , memiliki cukup sekolahan, dan penerimaan siswa baru, membawa mereka ke kehidupan sekolah. Jadi Pemerintah memunculkan sebuah program menyeluruh untuk menghadapi tantangan tersebut, dan para guru terdampak sebagai pelaksana dari progam program pemerintah itu. Tidak secara terang terangan, namun itulah yang terjadi. Dan sekarang, yang sebenarnya dibutuhkan bukanlah bagaimana melatih para guru atau memeriksa kehadiran mereka, tetap memberikan pengertian bahwa yang terpenting bagi mereka adalah kembali ke dalam kelas dan Mengajar. Mereka perlu dipantau, dinilai dan diberi kesadaran atas kualitas Mengajar mereka, bukan hal hal seperti mengecek toilet dan makan siang murid.
 

6:37 Begitu kami mulai memasuki sistem pendidikan dan menelusuri lebih dalam, kami menemukan beberapa akar permasalahan yang sangat berpengaruh, yang membentuk perilaku orang orang didalam sistem tersbut. Dan kami menyadari, jika kami bisa merubah hal itu, kami akan mampu melakukan banyak perubahan di sistem pendidikan. Jika tidak, walaupun kami melatih, walaupun kami menerapkan technology di sekolah, tapi sistemnya tidak akan berubah. Dan Kami menambahkan akar permasalahn itu menjadi kunci utama ke dalam program yang kami kerjakan.
 
7:05 Jadi, Kami memiliki tujuan, kami memeiliki permasalahan, dan sekarang kami perlu menemukan apakah solusinya. Kami jelas tidak berkeinginan untuk membuat sistem baru, jadi kami berkata, “Mari lihat sekeliling, apakah kita bisa menemukan sesuatu.” Dan kami menemukan sebuah percobaan kecil, yang dilakukan oleh negara negara di didunia. Suatu hal kecil yang dilakukan oleh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sebuah yayasan. Tetapi yang menjadi menarik adalah tidak satupun dari mereka yang benar benar mampu. Mereka terbatas bagi 50, 100 atau 500 sekolah. Dan disini, kami mencari solusi untuk 1500 sekolahan.

7:40 Jadi, kami melihat jika hal hal yang LSM itu lakukan benar benar efektif, mengapa merka tidak dapat melakukannya untuk jumlah yang lebih besar? Apakah yang terjadi ketika LSM datang? Mereka tidak hanya membawa para ahli, tetapi juga sumber bantuan yang lainnya. Mereka mungkin saja membantu pendanaan, atau tenaga, and mungkin saja membantu perihal teknologi. Dan di 50 atau 100 sekolahan yang mereka operasikan, sumber bantuan itu sungguh membuat suatu perbedaan. Sekarang, bayangkan jika kepala LSM mendatangi Department Pendidikan dan berkata, “Hey, mari kita lakukan cara ini untuk 15.000 sekolahan.” Namun dari manakah dia akan pergi mencari uang untuk 15.000 sekolah? Dia tidak memiliki uang sebesar itu. Dia tidak memiliki sumber daya itu. Oleh karena itu, inovasi seperti itu tidak akan mencukupi bagi 15.000 sekolah. Jadi, pada saat pertama kali memulai project, yang kami katakan adalah, “Apapun yang akan kit lakukan harus dapat digunakan untuk memenuhi oleh 15000 sekolah.” Oleh karena itu, semua ini harus dilakukan dengan jumlah dana dan sumber yang tersedia yang benar benar dimiliki provinsi ini. Memang berbicara sungguh lebih mudah daripada melakukan.

8:47 Saya fikir, pastinya ini merupakan titik dimana tim-ku akan membenciku. Kami menghabiskan ber jam-jam di kantor, di cafe, kadang kadang bahkan di bar, menggaruk – garuk kepala dan berkata, “Dimana Solusinya, bagaimana kita akan memecahkan masalah ini?”

9: 03 Pada akhirnya, Saya kira, kami menemukan beberapa solusi permasalahan. Saya akan memberi sebuah contoh. Dalam hal pembelajaran yang efektif, salah satu yang orang sering bicarakan adalah “hands-on learning” (suatu metode belajar berdasarkan praktek / percobaan). Anak anak tidak harus mengingat semuanya dari buku, mereka harus melakukan aktifitas, dan itu adalah cara yang lebih efektif unruk belajar. Pada dasarnya, Anak anak diberikan sesuatu seperti  “ beads, learning rods, abacuses” (alat bantu belajar). Tetapi kami tidak memiliki dana untuk memberikan itu semua kepada 15.000 sekolah, 2 juta anak anak. Kami membutuhkan solusi lain.
Kami tidak dapat memikirkan solusi lainnya. Pada suatu hari, salah satu anggota tim kami pergi ke sebuah sekolah dan melihat seorang guru mengambil tongkat dan batu kerikil dan memberikannya ke murid-murid. Itu adalah sebuah ide cemerlang bagi kami. Yang terjadi sekarang adalah dalam buku pelajaran di Haryana adalah setelah setiap konsep yang diberikan, kami memiliki sebuah kotak kecil, dimana semua instruksi diberikan kepada guru, yang kira kira berbunyi, “Untuk masing masing konsep ini, inilah aktivitas yang dapat anda lakukan. Dan untuk melakukannya, berikut ini adalah hal hal yang dapat anda gunakan dari lingkungan sekitar anda, apakah itu sebuah taman siluar kelas, atau hal hal lain di dalam klas, yang dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran bagi Murid murid. Dan kami melihat guru-guru di seluruh wilayah Haryana menggunakan banyak sekali inovasi untuk mengajar murid muridnya. Jadi, dengan cara ini, apapun yang kami rancang, kami mampu untuk menerapkannya kepada seluruh 15.000 sekolah dari hari pertama.


10:31 Sekarang adalah point terakhir, Bafaimana cara kami menerapkan sesuatu kepada 15.000 sekolah dan 100.000 guru? Departemen pendidikan memiliki suatu proses yang sangat menarik. Saya ingin memanggilnya “The chain of Hope” (harapan berantai). Mereka akan menulis surat dari Departemen dan mengirimkannya ke Instansi yang lebih tinggi, dalam hal ini Departement tingkat Provinsi. Mereka berharap bahwa di setiap Kantor Provinsi, paling tidak, seorang petugas akan mendapatkan surat tersebut, membukanya, dan membacanya dan kemudian mengirimkannya ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan kementerian pendidikan, dan lagi, mereka berharap bahwa seseorang akan membukanya, dan bersedia mengirimkannya ke 15.000 kepala sekolah. Dan berharap agar kepala sekolah membacanya, memahaminya dan menerapkannya di sekolah yang dipimpinnya. Itu memang sedikit konyol.  Sekarang kami tahu bahwa teknologi adalah jawabannya, tapi kami juga tahu bahwa kebanyakan sekolah belum memiliki computer atau email. Bagaimanpun, Para guru banyak yang sudah memiliki smart phone. Mereka menggunakan SMS, Face book, atau WhatsApp

11:39 Yang terjadi di Hariyana pada saat ini adalah, semua kepala sekolah dibagi kedalam ratusan WhatsApp grup dan setiap saat suatu hal perlu dibicarakan, mereka hanya perlu mengirimkan dan mendiskusikan di Grup itu. Hal ini menyebar dengan cepat. Anda dapat dengan cepat mengecek siapa yang menerimanya, siapa yang membacanya. Para guru dapat menanyakan klarifikasi suatu masalah dengan cepat. Dan yang menarik adalah, Bukan hanya orang orang dari Departemen pendidikan yang bergabung dan menjawab pertanyaan, beberapa guru dari sekolah yang terletah jauh di belahan dunia lainnya juga membantu menjawab pertanyaan tersebut. Semuanya bekerja seperti rekan/teman disana, dan perlahan terlihat semakin berkembang. Dan hari ini, ketika anda pergi ke sekolah di Haryana, segala sesuatunya terlihat berbeda. Para guru kembali ke kelas, dan mereka mengajar. Seringkali diiringi dengan pembelajaran yang inovatif. Ketika pengawas datang mengunjungi kelas, mereka tidak lagi hanya mengecek konstruksi toilet, tetapi juga kualitas pengajaran. Tiga bulan sekali, murid murid akan diperiksa bagaimanakah hasil pembelajaran mereka dan sekolah yang melakukannya dengan baik akan mendapat penghargaan.  Dan sekolah yang tidak baik dalam penerapannya akan menemui perbincangan yang melelahkan dengan para pengawas. Tentu saja mereka semua juga akan mendapat bantuan agar dapat melakukannya lebih baik di masa depan.  Dalam hal pendidikan, memang akan seulit untuk melihat hasilnya secara cepat.

13:02 Ketika orang berkata tentang sistem, perubahan dalam skala besar, mereka berbicara tentang periode 7 tahun dan 10 tahun. Tetapi di Haryana, kurang dari 1 tahun, disana telah ada tiga penelitian independen, semuanya mengukur hasil pembelajaran para murid, yang menanfakan bahwa sesuatu yang mendasar dan menarik telah terjadi disana. Level pembelajaran para murid telah berhenti menurun dan level mereka mulai merangkak naik. Haryana adalah salah satu dari sedikit procinsi di Negara India yang menunjukkan Perkembangan. Ini baru pertanda awal, jalan yang harus kami tempuh masih panjang. Tetapi hal ini memberikan banyak harapan kepada kami kedepan. Saya baru baru ini datang ke sekolah, dan ketika saya akan pergi, saya bertemu seorang perempuan, namanya adalah Parvati, dia adalah ibu dari seorang murid, dan dia tersnyum. Dan saya bertanya, “Kenapa anda tersenyum? Apa yang terjadi?” Dan dia menjawab, “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi yang aku tahu adalah sekarang anakku belajar, mereka tampak gembira, dan mulai saat ini, Aku akan berhenti mencari sekolah Swasta untuk anakku.”

14:08 Jadi saya kembali akan kembali ke awal; Dapatkah sistem pemerintahan berubah? Ya. Saya sepenuhnya percaya. Saya fikir, jika anda memberikan mereka pengungkit (dongkrak) yang tepat, mereka akan mampu memidahkan Gunung sekalipun.

14:18 Terima kasih.

14:19 (Applause)
 
Source :https://www.ted.com/talk/seema_bansal_how_to_fix_a_broken_education_system_without_any_more_money/transcript?language=en#t-860693

Wednesday, April 6, 2016

Doa sang Atheis dan Gozila

Seorang Pria Atheis sedang menghabiskan waktunya dengan memancing disebuah danau besar, tiba tiba perahunya diserang oleh Godzila. Dalam satu kali pukulan, monster itu melemparnya kurang lebih 100 kaki ke udara. Monster itu kemudian melihat ke atas, membuka mulutnya dan menunggu Pria Atheis beserta perahunya itu jatuh ke dalam mulut Godzila.

Di pertengahan panjang yang mendebarkan ketika pria itu sedang terjun ke mulut Godzila, dia berteriak, "Ohhh, Tuhan!! tolong aku!".

Tiba tiba, waktu terhenti. Pria itu mengambang di udara, kemudian terdengar sebuah suara dari langit, "Aku kira kamu tidak percaya akan keberadaanku!!."
"Tuhan, tolong dengar aku, beberapa detik yang lalu, Aku juga tidak percaya bahwa Godzila itu benar benar ada. Sekarang aku percaya bahwa Tuhan memang Ada." Kata pria itu dengan memohon.

"Baiklah, karena sekarang kau telah percaya kepadaku, kau harus tahu bahwa aku tidak akan membuat keajaiban yang akan memindahkanmu dari mulut Godzila." Jelas Suara itu, "Tetapi aku dapat merubah hati suatu makhluk."
"Apa yang kau inginkan dariku?" Lanjut suara itu.

Pria itu berfikir sejenak, kemudian berkata, "Tuhan, Tolong jadikan Godzila sebagai pengikut (umat) mu yang taat."
"Baiklah." Jawab suara itu. Yang segera mengubah godzila itu menjadi pengikut yang taat.

Waktu yang berhenti pun kembali berjalan, Pria itu kembali terjatuh ke dalam mulut Godzila. Begitu Pria itu menyentuh lidah Godzila, Rahang besar itu mentup rapat, dan Godzila itu berkata dalam hati, "Terimakasih Tuhan atas makanan yang telah engkau berikan kepadaku,."

Pacitan Tourism