adsense

Sunday, May 31, 2015

Tiga Lomba

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak laki laki yang sangat ahli dalam perlombaan Atletik. Dia sering mengikuti lomba dan selalu memang. Baginya, kemenangan adalah segala-galanya.

Pada suatu hari, anak laki laki itu sedang bersiap untuk mengikuti sebuah perlombaan atletik di sebuah desa yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Lomba itu diikuti oleh tiga peserta, dirinya, dan dua orang lagi adalah pemuda penduduk asli desa itu. Banyak orang telah telah berkumpul disana untuk menyaksikan perlombaan itu.

Perlombaan pertama dimulai,sebuah lomba lembar lembing. Suasana saat itu sangat panas, namun dapat dilihat dengan sangat jelas bahwa anak laki laki itu sedang berada dalam kondisinya yang paling prima. Dengan tekad yang kuat dan pantang menyerah, dia mengumpulkan seluruh kekuatannya, dengan hasil lemparan yang sangat memuaskan anak laki laki itu Menang. Para penonton berteriak histeris, bersorak untuk kemenangan anak laki-laki itu. Dia merasa sangat bangga akan kemenangganya.

Perlombaan kedua adalah lomba lompat jauh. Lawan anak laki laki itu adalah dua orang pemuda yang berbeda, tetapi masih dari satu desa. Tentu saja kedua lawannya masih segar bugar. Perlombaan dimulai. Dengan sekuat tenaga anak laki laki itu berlari dan melompat. Lompatan yang sempurna membawanya kembali menjadi pemenang di perlombaan kedua ini. Para penonton berteriak histeris, bersorak untuk kemenangan anak laki-laki itu. Untuk kedua kalinya, dia merasa sangat bangga akan kemenangganya.

"Aku ingin lomba lagi, lomba lagi!" tantang anak laki laki itu sangat yakin dengan staminanya.
Seorang pria tua yang dari tadi mengamati tingkah anak laki laki itu datang mendekat dan memberinya satu buah lomba lagi dengan dua orang penantang baru, mereka adalah seorang perempuan tua yang lemah dan seorang pria buta.
"Apa ini?!" tanya anak laki laki itu bingung dan kemudian mengejek."Apakah kamu main main? mereka tidak akan mungkin menang melawanku. Hahahaha!"
"Kalau begitu berlombalah, aku yakin kamu tidak akan bisa mengalahkan mereka." kata pria tua itu setengah tersenyum.
Anak laki laki itu merasa tersinggung mendengar perkataan pria tua itu. Maka ia pun menerima tantangannya. Perlombaan ke tiga adalah lomba lari. Sesuai dengan yang kita pikirkan. Pemenangnya adalah anak laki laki itu. Dia sangat jauh meninggalkan kedua lawannya; si perempuan tua yang berjalan tertatih tatih menuju garis finish yang masih teramat jauh jaraknya dan seorang pria buta yang berputar putar tidak tau arah.

Anak laki laki itu sangat senang dengan kemenangannya, dia mengangkat tangannya tinggi dan melompat lempat. Namun kali ini tidak ada para penonton yang bersorak untuknya. Suatu suasana sepi yang terasa sangat aneh bagi anak laki laki itu.



"Apa yang terjadi? Aku menang, tapi mengapa mereka tidak bersorak untukku?" tanya anak itu kepada pria tua tadi.
"Berlombalah lagi," jawab pria tua itu, "kali ini, selesaikan bersama sama, kalian bertiga, sampailah garis finish dengan bersma-sama." 

Anak laki laki itu berfikir sebentar, kemudian mengganguk setuju. Perlombaan dimulai kembali. Dia berdiri diantara si pria buta dan perempuan tua itu, dan kemudian menggandeng tangan lawannya itu dan berjalan menuju ke garis finish, pelan, mereka berjalan dengan sangat pelan. Tanpa diduga, setelah mereka bertiga melintasi garis finish, para penonton bersorak luar biasa.

Anak laki laki itu tampak bingung, namun juga merasa senang. Dia memandang kearah pria tua yang juga tersenyum kearahnya, kemudian berjalan mendekat. "Pak tua, aku tidak mengerti mengapa penonton bersorak? dan siapakah diantara kami bertiga yang menang?

Pria tua itu memandang mata anak laki laki itu, meletakkan tangannya di pundak anak itu, dan berkata, "Nak, tidak ada pemenang dalam lomba ketiga ini. Mereka bersorak karena usaha dua orang lawanmu yang terus maju ke garis finish dan usahamu untuk menolong mereka." Pria itu tersenyum dan melanjutkan, "Dan hari ini, Sebenarnya kamu telah menang, Menang dari dirimu sendiri, dengan mengesampingkan ego-mu, untuk berjalan menuju finish bersama mereka berdua."

Friday, May 29, 2015

Sakit Kepala (Bacaan Pria)

Joe Hamster, sudah lebih dari duapuluh tahun dia menderita sakit kepala. Rasa sakit itu sangat menyiksanya. Tidak tahan dengan rasa sakit yang tengah dideritanya itu, Joe menemui seorang dokter ahli.

Dokter berkata, "Mr.Joe, berita baiknya adalah, aku bisa menyembuhkan sakit kepala anda. Berita buruknya adalah untuk menyembuhkannya, testis anda perlu dipotong. Anda saat ini mengidap penyakit yang sangat langka dengan suatu kondisi yang menyebabkan testis anda terlalu menekan ke syaraf tulang belakang, dan tekanan itu menyebabkan sakit kepala yang sangat dashyat, seperti yang anda alami saat ini."

Satu satunya cara untuk menghilangkan rasa sakit itu adalah dengan menghilangkan testis Joe Hamster. Dia sangat shock dan depresi. Akhirnya dengan berat hati, Joe memutuskan untuk mengikuti operasi pengangkatan testis.

Ketika Joe keluar dari rumah sakit, dia merasakan pertama kalinya, dalam waktu 20 tahun ini, rasa sakit itu hilang dari kepalanya. Namun disisi lain, Joe merasakan ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Dalam perjalanan pulang, joe merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk menjadi manusia yang baru. Dia ingin memulai sebuah awal baru di kehidupannya.

Kemudian Joe menengok ke arah sebuah toko pakaian yang saat itu sedang dijaga oleh seorang kakek tua. "Itulah yang aku butuhkan,. sebuah pakaian baru." Kata Joe dalam hati, yang kemudian masuk ke toko itu dan berkata kepada kakek penjual baju itu, "Aku menginginkan sebuah celana baru."
Penjual Baju itu memandang ke arah Joe dengan sangat cermat, kemudian berkata, "Hmm,. ini dia, celana dengan ukuran 44cm."
Joe tertawa, "Hahaha,. Benar sekali, bagaimana anda tahu?"
"Aku sudah bekerja dalam bidang ini selama 60 tahun!" kata penjual itu.
Joemencoba baju yang dipilihkan kakek penjual itu, dan ukuranya memang pas sekali.

Ketika Joe sedang memandangi penampilan barunya di depan sebuah cermin, kakek penjual itu bertanya, "Bagaimana dengan baju baru?" Joe mengganguk setuju. "Aku ingin yang berwarna terang."
Penjual itu kembali memandang cermat ke arah Joe, kemudian mengambilkan sebuah baju baru berwarna biru muda. "Ini dia, lengan 34cm dan 16-1/2 ukuran leher."
Joe terkejut mendengarnya, "Tepat, bagaimana anda tahu?"
"Ingat, Aku sudah bekerja dalam bidang ini selama 60 tahun!" kata penjual itu lagi.
Joe memakai baju itu dan merasakan bahwa ukurannya memang sangat pas sekali.

Joe masih melihat-lihat di toko baju itu, dan penjual baju itu bertanya, "Bagaimana jika anda membeli sebuah celana dalam sekalian?" Joe terlihat berfikir kemudian berkata, "Baiklah."
Kakek penjual itu berkata, "Hmm,. ukuran 36."
Joe tertawa, "Hahaha!!, kali ini anda salah. Aku selalu memakai ukuran 34 sejak umurku masih 18 tahun.

Penjual Baju itu menggelengkan kepalanya, "Anda tidak boleh memakai ukuran 34. Itu akan membuat testis anda tertekan ke arah belakang dan dapat berpengaruh pada syaraf tulang belakang dan mengakibatkan munculnya rasa sakit dikepala yang sangat hebat!"

Celana Baru - 45$
Baju Baru - 50$
Celana Dalam Baru - $6
Operasi?? - PRICELESS

Wednesday, May 27, 2015

Kerjasama

Di sebuah hutan, hiduplah seekor kera dan kancil. Mereka berdua merupakan sahabat karib. Pada suatu hari, ditengah perbincangan mereka berdua, muncul sebuah ide dari kera untuk mengajak kera berlomba, membuktikan diri, siapakah yang lebih kuat diantara mereka.

Karna merasa tertantang akhirnya si kancil menerima tantangan itu. Kera yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak kancil menemui si tupai yang tinggal di sebuah pohon besar dan menjadikannya sebagai juri.
Si tupai, yang saat itu baru bangun dari tidurnya, asal saja berkata, “baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon besar ini akan diakui sebagai orang hebat.” Si kera langsung melompat dan tidak lama dia melambai-lambai kebawah dengan tatapan mengejek.

Kancil yang tidak bisa memanjat pohon langsung protes dan mengajak kera untuk mangadakan pertandingan ulang. Kali ini kancil yang menentukan wasitnya. Dia menemui si Kuda dan menjadikannya sebagai juri.

Si kuda, yang pada saat itu lagi asyik merumput merasa sedikit terganggu dengan permintaan konyol mereka, akhirnya dengan asal asalan Kuda berkata, “ Baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung itu, akan aku akui sebagai yang terhebat.” Tpikir panjang si kancil berlari secepat -cepatnya. Setiba di atas dia berteriak kebawah dan melambaikan kakinya kepada si kera dengan tatapan yang tak kalah mengejek.
Pak beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu mendekat dan bicara pada mereka berdua “Apa yang sedang kalian lakukan?”

Kera yang merasa di kalahkan menjawab, “si kancil pak,masa ngajak saya balap lari ke puncak gunung. ya jelas saja saya kalah?” Si kancil langsung protes “Tidak pak, Kera tadi mengajak berlomba memanjat pohon, jelas saya kalah.”

Pak beruang langsung mengerti duduk masalahnya, kemudian berkata “Apakah kalian melihat pulau di tengah danau itu?” sambil memandang ke arah yang ditunjukkan Pak beruang, kancil dan kera serentak menjawab “iya pak!”

“Baiklah, bagaimana jika kalian berdua berlomba mencapai pulau itu dan siapa yang bisa mengambil buah Apel di pohon yang ada di pulau itu, dia yang menjadi pemenang! setuju?” Kata pak beruang yang diikuti oleh anggukan tanda setuju oleh kancil dan kera.

Tanpa menunggu lebih lama, mereka berdua langsung berlari secepat - cepatnya untuk mencapai pulau dan memetik buah apel yang diminta pak beruang. Kancil dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang antara pulau dan bibir sungai dengan melompat-lompat, sementara si kera tertinggal, karna tidak ada dahan yang bisa di jadikan ayunan untuk menyebrang ke pulau itu.

Sesampainya di sebrang pulau, si kanci menjadi bingung. Kancil tidak bisa memanjat pohon, jadi bagaimana caranya memetik buah apel yang tergantung tinggi itu? Teriakan si kera membuyarkan kebingungan kancil,  “Kanci, jemput aku disini! aku akan mengambilkan buah Apel itu untukmu!”

Kancil berpikir sejenak. Tidak ada cara lain untuk mengambil buah itu kecuali dengan menggunakan bantuan kera. Kancil menjemput kera disebrang sungai. Kera melompat dan menaiki punggung kancil menuju ke pulau itu, dan sesuai janjinya, si kera memanjat pohon itu untuk sahabatnya.
Di kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka berdua! “Kalian sudah liat sendiri? kalian berdua memang berbeda, dan masing-masing memiliki kemampuan sendiri-sendiri. Kita tidak bicara siapa yang terhebat diantara kita, melainkan bagaimana kita bekerja sama menggunakan semua kelebihan kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”

Monday, May 25, 2015

Suami Istri Part III

3x 1 minggu
Sepasang suami istri pergi ke seorang penasihat pernikahan untuk mendiskusikan sebuah permasalahan pernikahannya yang ke 15 tahun. Penasihat itu menanyakan permasalahan rumah tangga yang mereka alami. Dia mendengarkan dengan seksama permasalahan itu.

Setelah selesai mendengarkan, penasihat pernikahan itu berdiri, berjalan memutari meja, memeluk si istri dan menciumnya dengan sangat mesra. Si istri terdiam, takjub dalam keadaan duduk dengan setengah bingung.

Penasihat itu menoleh kepada si suami dan berkata, "Itulah yang dibutuhkan istrimu, paling tidak tiga kali dalam satu minggu. Dapatkah kamu melakukannya?"  

Si suami berfikir sejenak dan berkata, "Hmm,. Aku dapat membawa istriku kesini pada harai Senin dan Rabu, tetapi hari Jumat aku harus pergi Memancing." 


Sekarat
Seorang laki laki sedang terbaring di sebuah tempat tidur rumah sakit. Dia terlihat sekarat dan seakan memberi sebuah isyarat seperti orang yang ingin mengatakan sesuatu. Seorang pendeta, yang berdiri disampingnya, bertanya dengan lembut, "Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" Laki laki itu mengganguk setuju, kemudian pendeta itu memberinya kertas dan pulpen.

"Aku tahu kamu tidak dapat berbicara, gunakan ini untuk menulis sebuah pesan dan aku akan memberikannya kepada istrimu. Dia sedang menunggu diluar ruangan." Kata pendeta itu.

Laki laki sekarat itu mengumpulkan segenap kekuatan terakhirnya, meraih kertas dan pulpen itu, kemudian dengan susah payah menulis sebuah pesan yang dengan susah payah dia berikan kepada pendeta itu. Beberapa saat kemudian, laki laki itu meninggal.

Setelah selesai mendoakan laki laki itu, sang pendeta pergi menemui istri pria tadi untuk mengabarkan bahwa suaminya telah meninggal. Sang pendeta mencoba menenangkannya. Setelah keadaan menjadi terkendali, pendeta itu menyerahkan pesan dari almarhum suaminya dan berkata, "Inilah pesan terakhirnya suamimu. Beberapa saat sebelum meninggal, dia menulis pesan ini kepadamu."

Masih dalam perasaan berduka, si istri membuka pesan itu, yang bertuliskan; "LEPASKAN SELANG OKSIGENKU!!"


Tulang Rusuk Adam
Tuhan bertanya kepada Adam, "mengapa kamu bersedih adam?" Adam berkata bahwa dia kesepian dan tidak memiliki teman untuk diajak berbicara.
Kemudian, Tuhan berkata bahwa dia akan menciptakan seorang teman untuk Adam dalam bentuk seorang perempuan. Tuhan berkata, "Orang ini akan mengumpulkan makanan untukmu, dan ketika kamu menemukan pakaian, dia akan mencucikannya untukmu. Dia akan selalu setuju apapun keputusan yang kamu buat. Dia akan membesarkan anak anakmu dan tidak akan memintamu untuk bangun di tengah malam untuk mengurus mereka.Dia tidak akan pernah mengomel kepadamu, dan dia akan selalu menjadi orang pertama yang mengakui kesalahannya ketika terjadi pertengkaran. Dia tidak akan cepat merasa pusing dan akan selalu mencintaimu dan memanjakanmu, kapanpun kamu membutuhkannya.
Adam bertanya kepada tuhan, "Adakah harga yang harus aku bayar untuk semua itu."
Tuhan menjawab, "Sebuah Lengan dan Sebuah Kaki."
Kemudian adam Bertanya, "Apa yang bisa akau dapatkan untuk sebuah tulang rusuk?"
*dan sisanya adalah sejarah (just joking, don't take this seriously)

Sunday, May 24, 2015

Berbagi Kebahagiaan

Pada suatu hari sebuah kelompok yang berisi 50 orang sedang menghadiri sebuah seminar. Tiba tiba seorang Pembicara datang dan berhenti tepat di atas panggung. Dia mebawa banyak sekali balon. Pembicara itu kemudian membagikan balon itu kepada ke-limapuluh peserta yang hadir. Masing masing peserta seminar lalu diminta untuk menuliskan nama mereka di balon itu menggunakan sebuah pulpen yang sudah disediakan oleh panita seminar. Kemudian semu balon balon itu dikumpulkan kembali, dan diletakkan dalam sebuah ruangan yang berbeda.

Pembicara itu kemudian memberikan instruksi lain. Kini semua peserta seminar dipersilahkan untuk masuk keruangan tempat balon tersebut dan mereka diminta untuk menemukan balon yang bertuliskan nama mereka dalam waktu 5 menit.

Semua peserta seminar berbutan mencari balon mereka masing masing. Saling dorong, saling tabrak satu sama lain, sebagian terjatuh, sebagian terinjak dan sebagian teriak kesakitan. Ruangan itu menjadi sangat gaduh dan kacau.

Akhirnya, waktu 5 menit yang diberikan sudah berakhir. Tidak satupun dari peserta itu yang dapat menemukan balon mereka masing-masing.

Sekarang, salah seorang dari peserta itu dipilih secara acak dan diminta untuk mengumpulkan balon balon itu, kemudian memberikannya kepada orang yang namanya tertulis dibalon itu. Para peserta dipangil satu persatu untuk menerima balon miliknya. Hanya dalam waktu kurang dari 2 menit, seluruh balon itu telah berada di tangan masing masing pemiliknya.

Kemudian Pembicara itu mulai bercerita ; inilah yang sering terjadi dalam hidup kita. Semuanya berebutan mencari kebahagiannya masing masing, tanpa mengetahui secara pasti dimana letak kebahagiaan itu. Sebenarnya, kebahagiaan kita itu terletak di kebahagiaan orang lain. Berikan mereka sebuah kebahagiaan, dan kita akan mendapatkan kebahagiaan kita.
Dan itulah tujuan hidup manusia.

Wednesday, May 20, 2015

Toko yang Menjual Suami

Sebuah toko yang menjual seorang Suami baru saja dibuka di Kota New York. Di toko itu, perempuan dipersilahkan untuk memilih dan membeli seorang suami. Namun toko itu memiliki sebuah peraturan ketat mengenai tata cara transaksi disana. Berikut aturan mainnya; "Anda hanya diperbolehkan mengunjungo toko ini sekali seumur hidup! Terdapat enam lantai ditoko ini dan kelengkapan seorang suami akan meningkat seiring dengan semakin tingginya lantai. Anda hanya diperbolehkan untuk memilih hanya satu orang di sebuah lantai atau anda boleh memilih untuk naik ke lantai berikutnya, tetapi anda tidak boleh kembali turun kelantai bawah kecuali untuk menuju pintu keluar.

Seorang perempuan masuk ke toko itu untuk membeli seorang suami..
Di lantai pertama, terdapat sebuah tanda yang bertuliskan; Lantai 1 - Para pria ini memiliki pekerjaan.
Di lantai kedua, bertuliskan; Lantai 2 - Para Pria ini memiliki pekerjaan dan cinta anak.
Di lantai ketiga, bertuliskan; Lantai 3 - Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak dan tampan.
"Wow,"pikir perempuan itu, namun dia tetap memutuskan untuk terus berjalan ke lantai yang lebih atas. Dia sampai di lantai keempat, yang bertuliskan ; Lantai 4 - Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak, tampan dan mau membantu pekerjaan rumah.
"Oh tuhan," kata wanita itu, "aku sulit untuk menolaknya." Namun perempuan itu tetap berjalan menaiki tangga dan sampai ke lantai lima, bertuliskan ; Lantai - 5 Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak, tampan, mau membantu pekerjaan rumah  dan sangat romantis.
Perempuan itu tampak tertarik dengan para suami di lantai lima, namun dia akhirnya meneruskan berjalan menuju lantai ke enam dengan harapan akan memperoleh suami yang sangat sempurna. Hingga ia membaca sebuah tulisan ; Lantai - 6, Anda adalah pengunjung ke-31.766.005 di lantai ini. Tidak ada Satu Suami pun di Lantai ini.

Lantai ini dibuat sebagai bukti bahwa perempuan itu hampir tidak mungkin untuk dipuaskan. Terimakasih telah berkunjung.

12 tahun pernikahan

Pada hari itu aku sedang menunggu seorang teman disebuah airport. Kemudian aku melihat seorang pria yang membawa dua buah tas dan berjalan kearahku. Pria itu berhenti disampingku dan menyapa keluarganya. Yang dia lakukan pertama kali adalah meletakkan tas nya kemudian mendekati anaknya yang paling muda (kira kira berumur 6 tahun), mereka saling berpelukan. Kemudian pria itu berkata, "Aku sangat merindukanmu nak, senang sekali berjumpa denganu lagi." Anak itu tersenyum dan berkata, "Aku juga yah!"

Kemudian pria itu berkata kepada anak tertuanya (kira kira berumur 9 tahun), 'oh,. kamu terlihat seperti seorang pemuda yang gagah, aku sangat mencintaimu!" kemudian pria itu mencium kening anak tertuanya. Kemudian mereka berdua saling berpelukan.

Kemudian pria itu berkata lagi, "Hi, bayi perempuanku yang cantik!" sambil menggoda seorang bayi perempuan yang sedang asyik bermain di gendongan ibunya. Pria itu kemudian menggendong bayi perempuan itu dengan lembut, menciumnya, kemudian mendekap bayi itu didadanya. Bayi perempuan itu terlihat sangat nyaman berada dalam gendongan pria itu.

Setelah beberapa saat, pria itu melihat ke arah istrinya dan berkata, "Aku simpan yang terbaik untuk yang terakhir." dan kemudian menciumnya dengan sangat mesra. Mereka saling memandang, kemudian sama-sama tersenyum.

Pemandagan itu mengingatkanku pada saat aku masih menjadi pengantin baru. Tiba tiba, tanpa sadar aku berkata, "Woow, sudah berapa lama kalian menikah? 
"Kami sudah menikah selama 12 tahun." jawabnya.
"Sudah berapa lama anda meninggalkan keluarga anda?" tanyaku kepada pria itu. Entah kenapa pertanyaan pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku.
Pria itu tersenyum kemudian menjawab, "Dua hari Penuh."

Aku tertegun mendengar jawaban itu, aku membayangkan, paling tidak mereka sudah berpisah selama beberapa minggu. Yang terucap kemudian dari mulutku adalah, "Aku harap pernikahanku bisa semesra itu setelah 12 tahun." Mendengar hal itu, Pria tadi menatap mataku dan mengatakan sesuatu yang akhirnya merubah kehidupanku sepenuhnya, "Jangan berharap, teman, tetapi putuskanlah."

Sunday, May 17, 2015

Suami Istri Part II

Istri Yang berbakti
Pada suatu hari, Barry pergi menemui seorang dokter dan berkonsultasi atas penyakit yang dialaminya. Ketika kembali ke rumah, dia menceritakan kepada istrinya bahwa sisa hidupnya tinggal 24 jam lagi. Istrinya menangis. Barry menyeka air mata istrinya, kemudian meminta istrinya untuk berhubungan badan dengannya. Tentu saja istrinya setuju dan mereka berdua melakukan hubungan badan dengan penuh gairah.

Masih dihari yang sama, Barry dan istrinya akan bersiap untuk tidur, namun kemudian dia teringat bahwa waktunya untuk hidup di dunia ini tinggal tersisa 8 jam. Barry menyentuh pundak istrinya dan berkat, "Sayang? Maukah kamu melakukannya sekali lagi sebelum aku mati?" Pinta Barry. Istrinya setuju, kemudian mereka melakukannya dan tertidur lelap setelahnya.

Barry terbangun dari tidurnya, terdengar suara jam yang tak henti hentinya berdetik. Dia memandangi jam itu dan menghitung, waktunya kini tinggal 4 jam lagi. Barry menepuk dengan lembut pundak istrinya yang tengah tertidur sehingga membuatnya terbangun. "Sayang, waktuku tinggal 4 jam lagi. Dapatkah kita melakukannya lagi?" pinta barry. Istrinya terduduk dan memandang Barry, "Dengar Barry, bukan maksudku untuk bertindak konyol, tetapi besok aku harus bangun pagi, (dan kamu tidak).

Seorng Ibu Rumah tangga
Pada suatu hari terjadi sebuah pertengkaran suami istri. Hal ini terjadi karena sang istri-yang hanya seorang ibu rumah tangga- lupa membuatkan makan malam suaminya yang saat itu baru saja pulang dari kantor. Dengan marah, suaminya berkata, "Apa saja yang kamu lakukan seharian ini?! sehingga bisa bisanya kamu lupa membuatkan makan malam untukku!" Kata kata itu membuat istrinya tersinggung yang lantas pergi mengunci diri dikamar dan tertidur. Pagi harinya, suami-istri itu tidak saling menyapa. Setelah sarapan pagi, sang suami langsung saja berangkat bekerja tanpa berpamitan kepad istrinya.

Pada sore harinya, sang suami pulang kerumah dan menemukan rumahnya dalam kondisi yang sangat sangat berantakan. Ketiga anaknya bermain diluar, masih menggunakan baju piyama dan bermain dengan lumpur dengan piring bekas makanan berserakan di halam rumahnya. Pintu mobil istrinya masih terbuka dan pintu rumahnya juga terbuka lebar.
Sang suami melihat hal yang lebih parah ketika dia masuk kedalam rumah. Banyak lampu ruangan yang pecah dan karpet ruangan yang tertumpuk dengan kusut disudut ruangan. Diruang keluarga dia mendengar suara TV dinyalakan dengan sangat keras yang menayangkan acara Cartoon Channel dengan banyak sekali mainan anak anak berserakan di ruangan itu. Baju baju juga tertumpuk berantakan tidak karuan.
Di dapur, piring piring kotor masih menumpuk di tempat cucian. Sisa makan pagi masih berantakan di meja makan. Makanan anjing masih berserakan di lantai. Sebuah pecahan gelas tergeletak dibawah meja, dan kotoran pasir yang tersebar di pintu belakang rumah.

Sang suami dengan segera berlari menaiki tangga, menginjak beberapa mainan dan pakaian, mencari istrinya. Dia mengkhawatirkan keadaan istrinya, takut jika sang istri sakit, atau sesuatu yang buruk telah terjadi kepada istrinya. Membuka pintu kamar, dan dia melihat istrinya sedang malas-malasan diatas tempat tidur, masih menggunakan piyama, sambil membaca Novel. Mengetahui suaminya telah pulang, Sang istri tersenyum dan bertanya apakah suaminya mendapatkan hari yang indah dikantor.

Dengan marah bercampur bingung, sang suami bertanya, "Apa yang terjadi hari ini?!"
Istrinya tersenyum lagi dan menjawab, "Tadi malam kamu bertanya 'apa yang aku lakukan seharian?'"
"Ya!" jawab suaminya masih dengan nada marah.
Istrinya menjawab, "Yaa, hari ini aku tidak melakukan apa apa."

Pekerjaan dan Kehidupan

Dalam cerita ini, hiduplah seorang ayah yang bekerja sebagai penjual roti untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Setelah seharian bekerja, dia menghabiskan waktu malam harinya untuk mengikuti sebuah perkuliahan, dengan harapan untuk meningkatkan kemampuan dirinya dan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik. Kecuali pada hari Minggu, Sang ayah jarang makan bersama dengan keluarganya. Sang ayah bekerja dan Belajar dengan sangat keras karenadia ingin membahagiakan keluarganya dengan penghasilan yang lebih baik.

Keluarganya sering mengeluhkan bahwa dia jarang sekali menghabiskan waktu bersama keluarganya. Sang ayah selalu berasalan bahwa dia melakukan semua itu demi keluarga. Namun, didalam hati, sebenarnya sang ayah sangat ingin menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga.

Hasil perkuliahan telah keluar. Sang ayah dinyatakan lulus dengan peringkat terbaik. Tidak lama setelah itu, dia mendapatkan sebuah tawaran kerja sebagai pengawas dalam sebuah perusahaan dengan gaji yang bagus. Seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, sang ayah kini mampu memberikan kehidupan yang sedikit mewah kepada keluarganya, seperti pakaian yang bagus, makanan yang enak dan liburan keluar negeri.

Bagaimanapun, keluarganya masih menyayangkan bahwa sang ayah jarang sekali bisa berkumpul dengan mereka. Dia selalu bekerja sangat keras dan berharap dipromosikan sebagai seorang manager. Pekerjaan sang ayah memang sungguh bagus, hal ini menjadikannya seorang kandidat manager di perusahaan dan dia juga melanjutkan belajar di sebuah Universitas terkemuka untuk mendukung perjalanan kariernya.

Lagi-lagi, setiap kali keluarganya mengeluh mengenai aktivitas yang membuatnya jarang berkumpul dengan  keluarga, sang ayah selalu beralasan bahwa dia melakukan semua itu untuk keluarganya. Namun masih saja, dalam hatinya, sang ayah seringkali merindukan saat saat berkumpul bersama keluarga.

Setelah beberapa waktu lamanya, kerja keras sang ayah terbayar, dia akhirnya dipromosikan sebagai manager. Sang ayah kini mampu mempekerjakan seorang pembantu untuk menolong istrinya mengerjakan pekerjaan rumah. Dia juga merasa bahwa rumahnya saat ini terlalu sempit bagi dia dan keluarganya, yang akhirnya merenovasi rumanya menjadi sebuah bangunan yang mewah. Karena kerjanya yang sangat baik, sang ayah mendapatkan banyak sekali penghargaan dari perusahaannya. Kuliahnya di Universitas pun, sekali lagi telah selesai dan dia akan bersiap untuk dipromosikan dengan jabatan yang lebih tinggi di perusahaan. Hal ini membuatnya menjadi semakin jarang menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarganya, kadang kala, sang ayah harus bekerja di hari Minggu untuk menemui kliennya.

Lagi-lagi, setiap kali keluarganya mengeluh mengenai aktivitas yang membuatnya jarang berkumpul dengan  keluarga, sang ayah selalu beralasan bahwa dia melakukan semua itu untuk keluarganya. Namun masih saja, dalam hatinya, sang ayah sangat merindukan saat saat berkumpul bersama keluarga.

Seperti yang telah diperkirakan, kerja keras sang ayah terbayar. Dia dipromosikan sebagai seorang pejabat penting di perusahaan. Atas keberhasilannya itu, sang ayah akhirnya membeli sebuah tempat tinggal megah di pesisir pantai Singapura. Pada Minggu pertama, malam harinya setelah kepindahan mereka ke rumah barunya di singapura, Sang ayah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia akan bekerja dengan santai dan tidak akan mengejar promosi lagi. Mulai saat ini sampai seterusnya, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersma keluarganya. Hal ini disambut gembira oleh Istri dan ketiga anaknya.

,.dan esok paginya, sang ayah tidak pernah terbangun dari tidur lelapnya. Rest in Peace.

Pesan Moral : Kita menjalani hidup dengan bekerja, namun cara kita menikmati hidup adalah dengan bersama keluarga. Jalanilah kehidupan ini dengan bahagia.

Saturday, May 16, 2015

Suami Istri Part I

Perempuan Sulit Dipahami
Aku tahu bahwa perempuan itu sulit dipahami. Aku tidak mengerti bagaimana bisa perempuan dapat bertahan dalam terapi lilin yang sangat panas kemudian mengoleskannya di paha. Perempuan kadang juga menjambak sendiri rambutnya sampai ke akar-akarnya. Sungguh tak terbayangkan bagi kami, para laki laki, bahwa perempuan sangat berani melakukan hal itu, tetapi masih saja takut pada laba laba.


Seminar Tentang Pernikahan

Ketika sedang mengikuti seminar yang berhubungan dengan hubungan setelah pernikahan, Tom dan Istrinya, Grace, mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang instruktur...
"Hal yang sangat penting dalam suatu hubungan rumah tangga adalah mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh pasangannya." Kata Instruktur itu memberikan ceramah. 
Kemudian dihadapan para peserta seminar, instruktur itu bertanya kepada Tom, "Dapatkah anda menyebutkan bunga kesukaan istrimu?"
Dengan segera Tom memandang istrinya, menyentuh tangannya dengan lembut dan berbisik perlahan, "Bunga Melati,..iya kan?"

Kata Kata
Seorang suami sedang membacakan sebuah artikel kepada istrinya mengenai berapa banyak kata yang biasanya diucapkan seorang perempuan dalam satu hari adalah sebanyak 30.000 kata. Sedangkan kata yang diucapkan seorang laki laki dalam satu harinya hanya 15.000 kata.
Istrinya mengomentari, "Itu sudaj jelas, Alasannya adalah karena perempuan harus menjelaskan segala sesuatunya secara berulang ulang kepada laki laki."
Si suami memandang kepada istrinya, kemudian bertanya, "Apa yang kamu katakan barusan?"

Ciptaan Tuhan
Seorang suami berkata kepada istrinya, "Aku heran, bagaimana kamu bisa sungguh bodoh dan cantik dalam waktu yang bersamaan?"
Istrinya menjawab, "Aku akan jelaskan. Tuhan menjadikanku cantik agar kamu tertarik kepadaku, dan Tuhan membuatku bodoh agar aku mau menjadi istrimu!"

Marah dan Saling Diam

Seorang suami dan istrinya sedang bertengkar di rumah. Tidak ada yang mau mengalah diantara mereka berdua. Akhirnya, mereka saling diam tanpa ada yang mau untuk mengajak berbicara satu sama lain. Tiba tiba sang suami teringat bahwa besok pagi, dia butuh dibangunkan istrinya pada pukul 5.00 untuk naik pesawat karena tugas kantor.
Mengingat mereka masih bertengkar, Si suami tidak ingin menjadi orang pertama yang mengajak bicara (dalam hal ini si suami akan menganggap dirinya kalah), jadi dia menulis pesan di sebuah kertas, "tolong bangunkan aku pada pukul 5.00 pagi." Kemudian meletakkan pesan itu ditempat yang akan dengan mudah ditemukan istrinya.
Pagi berikutnya, si suami terbangun dan melihat waktu telah menunjukkan pukul 9.00 pagi dan dia telah kehilangan penerbangannya. Dengan marah, si suami berencana untuk mencari istrinya dan memarahinya karena tidak membangunkannya pada pukul 5.00 pagi, sebelum kemudian dia menemukan sebuah kertas diatas tempat tidur yang bertuliskan, "Sekarang sudah jam 5.00 pagi. Bangun!!!"

Friday, May 15, 2015

Jangan Menyerah (Derek Redmond)

Derek Redmond adalah seorang mantan atlet Inggris yang berjaya di nomor lari 4x400 meter. Redmond pertama kali memecahkan rekor dunia ketika ikut di Olimpiade 1985 dengan waktu 44,85 detik. Rekornya terus terjaga hingga tragedi di tahun 1992 yang membuatnya menjadi inspirasi di dunia Olimpiade.

Di tahun 1992, Redmond telah melakukan persiapan fisik dan mental yang mapan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, Redmond mengincar kembali medali emas yang telah diperolehnya pada kejuaraan sebelumnya. Pada Olimpiade di Barcelona itu, Redmond mampu mempertahankan kondisi terbaiknya dan menjadi peringkat pertama pada perempat final. Pada semifinal, Redmond memulai start dengan baik, namun pada jarak 250 meter dari garis finish, ia cedera. Otot pahanya mengencang hingga ia tergeletak di tanah sambil berteriak kesakitan.

Namun, ketika tim medis menghampirinya, Redmond bersikeras ingin melanjutkan perlombaan larinya. Meski telah diperingati beberapa kali dan diteriaki pelatihnya untuk berhenti, Redmond seakan menutup telinganya dan terus berjalan meski tertatih hingga garis finish.

Usaha Redmond ini bukan hanya dilakukan sendiri. Ayah Redmond yang ada di bangku penonton sontak langsung menghampiri anaknya. Menerobos beberapa penjaga pagar, ayah Redmond berteriak, “Itu anakku!” kepada seorang penjaga yang menahannya.

Ayah Redmond berhasil lolos dari kepungan penjaga dan menghampiri anaknya. Redmond berpikir bahwa ayahnya akan menghentikannya. Tapi ternyata, ayah Redmond malah merangkul dan memapah Redmond hingga garis finish. Ayah Redmond berkata, “Itu tujuanmu, Nak! Apapun yang terjadi, kamu harus mencapai tujuan itu. Tenang.. kamu tidak sendirian. Ayah akan membantumu mencapai tujuan itu!”

Pemandangan yang mengharukan ini sontak membuat seluruh penonton di stadion bergemuruh dan memberikan standing applause bagi Redmond dan ayahnya.

***
Setelah Olimpiade 1992 tersebut, Redmond rutin menemui dokter. Saat itu, dokter yang memeriksanya berkata bahwa Redmond tidak akan bisa mewakili negaranya lagi di kompetisi apapun dengan kondisi tersebut. Namun, karena kegigihannya, Redmond berhasil menekuni olahraga lain seperti basket, rugby, dan lainnya. Ketika berhasil masuk dalam tim nasional Inggris di bidang basket, Redmond mengirimkan fotonya bersama timnya disertai tanda tangan kepada dokter tersebut. Ia mampu membuktikan bahwa ia masih bisa berdedikasi untuk negaranya.

Kini, Redmond memang sudah tidak aktif sebagai atlet nasional, tetapi kisahnya pada tahun 1992 tersebut menjadi inspirasi dan legenda di sejarah Olimpiade dunia. Redmond masih aktif menjadi motivator dan pembicara untuk memotivasi para atlet junior. Redmond juga menjadi salah satu pemilik tim pembalap sepeda, Superbike.

Kisah seorang HR manager

Pada suatu hari seorang perempuan yang bekerja sebagai manager Human Resources (HR) mengalami kecelakaan ketika sedang berada dalam perjalanan pulang. Dia tertabrak Bis dan meninggal dengan tragis. Jiwanya kemudian melayang menuju pintu surga, yang kemudian ditanyai oleh malaikat penjaga. 

"Selamat datang di surga." kata malaikat penjaga surga. "Ini adalah pertama kalinya kami kedatangan seorang manager HR dengan jumlah perbuatan baik dan perbuatan buruk yang seimbang, dan terus terang saja, kami agak kebingungan mengenai tempatmu nanti, apakah kami akan memasukkan kamu ke dalam surga, atau kedalam neraka."
"Tidak masalah, biarkanlah aku masuk surga." kata perempuan itu.
"Sebenarnya hal itu akan lebih mudah bagiku, tetapi aku mendapatkan perintah untuk memasukkanmu ke neraka selama satu hari dan kemudian memasukkanmu ke surga selama satu hari. Setelah itu, kamu bisa memilih tempat yang kamu sukai, ke neraka ataukah ke surga." jawab malaikat penjaga.
"Sebenarnya, aku telah mengetahui pilihanku,. aku memilih dimasukkan ke dalam Surga." terang perempuan itu.
"Maaf, kami juga memiliki aturan disini,." jawab malaikat penjaga.

Kemudian setelah itu, malaikat penjaga mengajak perempuan manager HR itu kesebuah elevataor yang menuju ke bawah, jauh kedalam neraka. Manager HR terkagum melihat neraka, dilihatnya sebuah lapangan golf yang indah dengan rumputnya yang hijau. Kemudian perempuan itu memandang ke samping, di melihat sebuah tempat club mewah. Kemudian dia dikagetkan oleh sebuah tepukan dipundaknya, itu adalah teman temannya di perusahaan sesama HR padawaktu mereka masih hidup, banyak dari mereka yang berkumpul di neraka.
Teman teman HR-nya mengenakan sebuah gaun pesta malam, semuanya sangat senang bertemu dengan peremempuan manager HR itu. Mereka saling berpelukan dan saling mencium pipi kemudian mereka asyik bercerita tentang masa lalu. Setelah itu mereka bermain golf bersama dan dilanjutkan dengan pergi ke sebuah club malam dan berpesta dengan sajian berupa steak daging dan lobster yang lezat. Perempuan itu kemudian bertemu dengan Setan, yang terlihat baik hati dan sedikit lucu, mereka sempat banyak bercerita dan berdansa bersama. HR manager itu sangat menikmati waktunya di neraka, sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa waktunya dineraka sudah habis.

Semuanya bersalaman dan melambaikan tangan untuknya. Perempuan itu kemudian kembali menaiki elevator yang terus berjalan naik menuju surga. "Sekarang adalah waktumu untuk menikmati kehidupan di surga selama satu hari." Kata malaikat penjaga. Langsung saja, perempuan itu kemudian berjalan jalan dan bermain dengan awan disana. Bermaian harpa dan menyanyi bersama para bidadari surga. Dia merasa senang berada disurga, sampai sampai satu hari sudah terlewat dan malaikat penjaga mendatanginya.
"Kamu sudah menghabiskan satu hari di neraka dan satu hari berada di surga, sekarang kamu harus memilih tempat untuk melanjutkan kehidupan abadimu. Apakah di surga, atau di neraka?"

Perempuan itu terdiam sejenak, kemudian menjawab, "Aku tidak pernah berfikir akan mengatakan hal ini, Maksudku, surga adalah tempat yang menyenangkan, namun aku merasa bahwa aku akan lebih menikmati waktuku berada di neraka."
"Baiklah, sudah diputuskan, tempatmu adalah di Neraka." kata malaikat penjaga.

Lalu malaikat penjaga mengantarnya menuju elevator yang kemudian membawa perempuan HR manager itu kembali menuju Neraka. Ketika pintu elevator terbuka, perempuan itu terkejut ketika melihat didepannya terbentang tanah tandus yang sangat luas dengan sampah yang berserakan di permukaanya. Dia melihat teman temannya memakai pakaian yang sangat kotor dan compang camping, sedang mengais ngais sampah mencari makanan. Dia melihat si Setan datang, setan itu kemudian merangkulkan tangannya di pundak perempuan itu dan tertawa.
"Aku tidak mengerti." Kata perempuan HR itu. "Kemarin aku berada disini dan melihat sebuah lapangan golf yang sangat luas dengan sebuah tempat club didalamnya. Kita juga memakan Lobster dan juga berdansa bersama. Sekarang yang tersisa hanyalah sebuah tanah tandus penuh dengan sampah dan semua teman temanku terlihat dalam keadaan yang sangat menyedihkan."

Setan melihat kearahnya dan tersenyum jahat, "Itu karena kemarin kami me-rekrutmu (recruitment),. tetapi sekarang kamu adalah staff."

Thursday, May 14, 2015

Cerita Seorang Tentara

Cerita ini menceritakan tentang seorang tentara yang akan kembali ke kota kelahirannya setelah melalui peperangan yang sangat panjang di Vietnam. Dia menelepon orang tuanya dari San Fransisco. "Ayah, Ibu, aku akan pulang kerumah, tetapi aku memiliki permintaan. Aku mempunyai teman yang ingin aku bawa pulang bersamaku."

"Tentu saja, silahkan." Jawab orang tuanya, "Kami akan sangat senang menemuinya."
"Namun ada beberapa hal yang sebaiknya kalian ketahui," kata anak itu, "temanku mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan dalam perang. Dia menginjak ranjau dan kehilangan satu kaki dan satu lengannya. Dia tidak memiliki tempat untuk tinggal, dan aku ingin dia tinggal bersamaku, bersama kita."
"Aku turut menyesal mendengarnya, nak. Mungkin kita dapat membantunya menemukan tempat tinggal untuknya." Jawab Orangtuanya.
"Tidak, ayah, Ibu, aku ingin dia hidup bersama kita." kata anak itu.
"Nak," kata si ayah,"kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Seseorang dengan keadaan seperti itu akan menjadi beban untuk kita. Kita memiliki kehidupan kita sendiri, dan kita tidak ingin hal seperti itu menggangu kehidupan kita. Aku ingin agar kamu segera pulang kerumah dan melupakan temanmu itu. Dia akan menemukan cara untuk hidup sendiri nantinya." Jelas sang ayah.

Mendengar hal itu, si anak langsung menutup teleponnya. Tidak terdengar lagi kabar dari anaknya itu. Beberapa hari kemudian, kedua orang tuanya menerima telepon dari Kepolisian San Fransiso yang mengabarkan bahwa anaknya telah meninggal setelah jatuh dari sebuah bangunan. Menurut Polisi, itu adalah sebuah kasus bunuh diri.
 
Duka yang mendalam dirasakan oleh kedua orang tua itu, yang dengan segera terbang ke San Fransisco untuk melihat jenazah anaknya. Mereka dibawa ke sebuah kamar mayat untuk mengidentifikasi apakah benar, itu adalah anak mereka atau bukan. Mere mengenali bahwa itu memang benar adalah anaknya, namaun yang membuat mereka semakin menyesal adalah, kedua orang itu menemukan sesuatu hal yang sama sekali tidak mereka ketahui; bahwa anaknya hanya memiliki satu buah lengan dan satu buah kaki.

Pesan Moral :
Orang tua dalam cerita ini mirip dengan kebanyakan dari kita. Kita biasanya akan dengan mudah menyukai seseorang dengan penampilan menarik dan menyenangkan, tetapi kita tidak menyukaiorang yang tidak cocok dengan kita atau membuat kita merasa tidak nyaman. Kita akan cenderung menjauh dari orang orang yang tidak sesehat, semenarik, dan sepintar kita. Namun beberapa orang tidak seperti itu, mereka mau menrima kita apa adanya tanpa mempedulikan keadaan kita. Seseorang yang mencintai kita sepenuh hati dan menerima kita seperti keluarga sendiri. Malam ini, sebelum kita tertidur, marilah kita memanjatkan sedikit doa kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk menerima orang apa adanya, berdoa agar diberi kemudahan untuk memahami orang lain yang berbeda dengan diri kita.

Wednesday, May 13, 2015

Bermain Ski

Pada waktu liburan disebuah tempat Ski dengan suhu yang sangat bagus, dibawah 12 Celcius Salah seorang perempuan di group berkata kepada suaminya bahwa ia sangat ingin ke toilet. Suaminya berkata agar perempuan itu tidak perlu khawatir, dan menjelaskan bahwa diatas lift sky, nantinya akan terdapat toilet dengan fasilitas khusus menggunakan bubuk sebagai pengganti air yang disediakan khusus untuk wanita.

Ternyata si Suami salah, tidak ada ruangan seperti itu di atas lift. Perempuan itu semakin tidak dapat menahan keinginanya untuk mencari toilet. Anda bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami perempuan itu. Suhu udara yang sangat dingin, dibawah 12 Celcius, bukanlah menjadi suatu masalah di depan keinginan itu.

Perempuan itu terlihat tidak dapat menahan keinginanya. Suaminya, mengetahui kejadian ini, menyarankannya untuk pergi agak ketengah hutan, agar menyalurkan hasratnya di tengah hutan itu, dengan pakaian dan warna sekeliling yang serba putih akan menjadi kamuflase yang sempurna, sehingga orang orang tidak akan mengetahu apa yang dilakukan perempuan itu.

Kemudian perempuan itu menuju ke arah tepi hutan, membuka celananya dan bersiap melakukan agendanya. Jika anda pernah ber-ski dan berhenti di sebuah turunan, maka anda akan mengetahu disana terdapat cara yang benar dan cara yang salah untuk memposisikan papan ski sehingga anda akan tetap diam ditempat dan tidak tergelincir turun.

Perempuan itu tidak sengaja berada pada posisi ski yang salah. Hal ini berakibat fatal, bahkan pada saat yang sangat memalukan. Tanpa peringatan, perempuan itu meluncur kebelakang, tanpa terkendali melewati pohon pohon dan keluar dari daerah hutan itu ke sebuah tempat terbuka dan terus meluncur dengan cepat.

Perempuan itu masih terus meluncur dalam keadaan celananya berada diantara kedua lutunya. Hal ini menjadi tontonan para pemain Ski lainnya. Akhirnya perempuan itu menabrak sebuah tiang lift ski dan terjatuh dengan sangat kasar.

Berita buruknya adalah, perempuan itu mengalami patah tulang lengan dan tidak dapat menutup celana ski nya. Setelah beberapa waktu, suaminya datang, mengakhiri kejadian memalukan istrinya, kemudian membawanya ke pos terdekat dan dengan segera memanggil tim medis untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

Dalam IGD perempuan itu mendapatkan seorang teman sekamar yang baru saja dimasukkan kedalam ruangan. Seorang pria, dengan patah tulang kaki dibaringkan di tempat tidur sebelahnya.
"Bagaimana tulang kakmu bisa patah?" tanya perempuan itu bermaksud memulai percakapan. 
"Aku baru saja melihat hal gila." jawab pria itu. "Saat itu aku sedang berada di atas lift ski, dan tiba tiba aku tidak dapat mempercayai apa yang aku lihat. Ada seorang perempuan gila yang berseluncur kebelakang, dia kehilangan kendali dan terus melaju menuruni pegunungan dengan bagian keadaan telanjang di bagian bawahnya. Aku memutar badanku agar bisa melihat lebih jelas lagi, karena terlalu bersemangat, aku tergelincir dari lift ski-ku, dan terjatuh dengan sangat keras."
"Jadi,. Apa yang membuat lenganmu patah?" balas pria itu.

Tuesday, May 12, 2015

Angin

Pada suatu hari, terdapat sekelompok angin yang sedang bertiup. Mereka adalah angin topan, angin ribut, dan angin badai. Ketiga jenis angin itu awalnya hanya bincang bincang, naun entah mengapa perbincangan itu berakhir dengan adu mulut tentang siapa yang paling hebat di antara ketiganya.

Tidak ada yang mau mengalah, akhirnya mereka pun sepakat untuk saling adu kekuatan. Mereka lalu melihat ke sekelilingnya. Tampak Seekor monyet sedang asyik bergelantungan disebuah pohon. Adu kekuatan pun dimulai dengan berusaha menjatuhkan monyet itu dari pohon.

Pertama adalah giliran angin topan. Ia meniup monyet itu. Deru angin topan sempat mebuat si monyet terkaget, namun dengan cekatan monyet itu segera memeluk erat pohon yang digantunginya. Makin kencang angin bertiup, makin kencang pula pegangan si monyet pada pohon itu. Angin topan pun akhirnya menyerah, diiringi ejekan kedua angin lainnya.

Tiba giliran angin ribut. Dengan ribut, ia meniup monyet itu, seolah tak ingin memberi kesempatan monyet yang tadinya sedikit melonggarkan pegangan setelah angin topan berhenti meniup. Tapi, keributan yang ditimbulkan angin ditanggapi monyet dengan cara yang sama. Makin kencang angin bertiup, makin kencang pula pegangan monyet pada pohon itu yang seolah jadi pelindungnya. Akhirnya Angin ribut pun menyerah.
 
Terakhir, angin badai memperlihatkan kekuatannya. Dengan badai yang dimilikinya, ia meniup monyet itu dengan sangat kencang. Tapi, lagi-lagi, si monyet justru makin kencang berpegangan pada pohon besar yang bergoyang-goyang akibat tiupan angin badai. Monyet pun tak berhasil dijatuhkan oleh angin badai. Angin badai pun akhirnya juga menyerah.

Ketiga angin itu ternyata tak cukup kuat untuk menjatuhkan si monyet. Hingga, saat mereka membicarakan kehebatan monyet, datanglah angin sepoi. Angin kecil yang bertiup itu penasaran, mengapa ketiga angin besar itu membicarakan kehebatan monyet. Ketiga angin itupun menceritakan seluruh kejaian kepada angin sepoi.

Mendengar kehebatan monyet itu, angin sepoi pun ingin mencoba kekuatannya. Tentu saja, ketiga angin besar itu menertawakannya. Sebab, angin yang sangat kencang saja tak berhasil menjatuhkan monyet, apalagi angin kecil sepertinya. Namun, angin sepoi tak mempedulikan ejekan mereka. Ia segera menuju ke monyet dan meniupkan angin sejuknya.

Monyet yang mendapat tiupan angin sepoi rupanya merasa keenakan. Hawa sejuk yang bertiup membuatnya mengantuk sehingga monyet itu tertidur di salah satu dahan pohon. Tak lama, karena tertidur dengan posisi yang kurang pas, monyet itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh. 

Melihat itu, ketiga angin besar yang sombong mengaku kalah. Angin sepoi yang kecil tapi menyejukkan itu rupanya justru berhasil membuat monyet takluk dan terjatuh dari pohon besar yang melindunginya.

Pesan Moral; dalam kehidupan ini, Besar atau kecil, kuat atau lemah, masing masing memiliki keistimewaan sendiri. Jika anda kecil, jika anda lemah, percayalah, dengan kerja keras dan pantang menyerah, ada saatnya anda akan berada diatas.

Monday, May 11, 2015

Harapan?

Tiga orang sahabat terlibat dalam suatu kecelakaan maut yang mengakibatkan mereka meninggal bersama. Mereka bertiga dikenal sebagai orang yang suka berbuat baik didalam kehidupannya, Jadi Tuhan berencana  memasukkan mereka bertiga ke surga.

Di surga mereka bertika menjalani masa orientasi. Pada saat itu, mereka ditanya sebuah pertanyaan yang sama, "Ketika kamu berada di peti jenazah, dan semua keluarga beserta temanmu berduka atas kepergianmu, apa yang paling ingin kamu dengarkan pada saat itu?"

Orang pertama menjawab, "Aku ingin mendengar mereka berkata bahwa aku adalah dokter terhebat yang pernah mereka temui dan seorang kepala terhebat yang pernah ada."

Orang kedua melanjutkan, "Aku ingin mendengar bahwa aku merupakan seorang suami yang hebat dan juga seorang guru yang membuat perubahan besar kepada murid-muridnya di kemudian hari."

Orang ketiga pun tidak mau kalah,"AKu rasa, Aku ingin mendengar mereka berkata,'Lihat!! dia bergerak!"

Nilai Sebuah Kerja Keras

Pada jaman dahulu, di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda dengan kehidupan yang sangat sederhana. Ia tinggal di sebuah gubuk kecil. Jika angin bertiup kencang, di dalam gubuk itu akan terasa dinginan karena angin dingin mampu menembus dinding dinding nya yang terbuat dari bambu-bambu. Pemuda itu tinggal seorang diri. Orangtuanya sudah meninggal akibat sakit yang tidak tersembuhkan.

Banyak orang yang kasihan kepada pemuda itu, namun dia tidak pernah sekalipun menggunakan kesempatan itu untuk meminta-minta dari mereka. Setiap bantuan yang diberikan kepadanya atas dasar asihan, ditolaknya dengan halus. Kalaupun ada yang memaksa dan ia harus menerima, ia akan menawarkan tenaganya sebagai ganti pemberian tersebut. Sikap itulah yang membuat si pemuda sangat dihargai oleh penduduk desa.

Kebiasaannya untuk bekerja tanpa pilih pilih membuat ia jadi pemuda yang serba-bisa. Dengan pengalamannya, ia jadi terampil melakukan banyak hal. Semua itu dia dapatkan dari pengalaman dan kerja keras.

Pada suatu hari, ia mendengar sayembara, bahwa sang raja sedang mencari ahli yang bisa membuat sistem pengairan untuk membasahi lahan pertanian di kota yang pada saat itu sedang dilanda kekeringan. Hanya saja, sumber air itu terletak jauh dari kota dan berada di tempat yang lebih rendah. Akan sangat sulit untuk mengalirkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Banyak insinyur dan ahli teknik yang mencoba mengikuti sayembara itu. Banyak sekali yang gagal mengalirkan air itu ke atas. Beberapa orang memang berhasil mengalirkannya, tetapi debit airnya masih belum cukup untuk membasahi seluruh lahan pertanian. Begitu juga si pemuda. Ia ikut mencoba peruntungannya. Dengan pengalamannya, ia mencoba memecahkan masalah itu. Hasilnya, pemuda itu gagal. Tapi, ia tak menyerah. Meski tidak berpendidikan tinggi, ia yakin, pengalamannya bisa membantu memecahkan masalah itu. Sayang, tekad itu malah membuatnya dilecehkan para teknisi yang jadi pesaingnya. “Kami saja kesulitan, kamu yang tidak sekolah mana bisa memecahkan masalah ini?” celap para insinyur dan ahli tekhnik itu

Si pemuda tak menggubris perkataan itu. Hari demi hari, ia terus mencoba. Berbagai teknik berhasil ia pelajari dari kegagalan para teknisi yang lain, kemudian disempurnakannya. Pemuda itu mencoba lagi, kemudian gagal, namun ia masih mencoba lagi. Ia pun makin dilecehkan. Beberapa karya dari teknisi yang nyaris berhasil dia pelajari dengan teliti dan dicobanya kembali dengan metode yang lain.

Siang malam, si pemuda mencoba menyambung pipa-pipa dengan pompa buatan yang sampai hari itu merupakan akumulasi dari sekian banyak kegagalan dan penyempurnaan teknik. Saat para teknisi sudah mulai menyerah satu per satu, ia tetap mencoba. Akhirnya, dengan kejeliannya memperbaiki dan menyempurnakan alatnya, si pemuda berhasil mengalirkan air sungai itu ke lahan pertanian di kota. Tanah kering yang sudah terlihat retak-retak pun kembali tersentuh air segar sehingga kembali menghidupkan tanaman di lahan pertanian tersebut. Atas kegigihan dan keberhasilannya itu, si pemuda berhasil memenangkan sayembara itu dan dia diangkat menjadi pejabat di istana. Hal ini membuat hidupnya berubah menjadi jauh lebih baik.

Pesan Moral : Tidak akan ada yang namanya sia-sia dalam sebuah kerja keras. Hasil dari kerja keras itu akan muncul pada waktunya, bisa hari ini, esok, ataupun lusa.

Saturday, May 9, 2015

Kucing dan Tikus di surga

Seekor kucing mati dan dikirim ke surga. Tuhan menemuinya di pintu gerbang dan berkata,"Selama ini kamu telah menjadi kucing yang baik. Aku akan mengabulkan satu buah pertintaanmu, silahkan kamu sebutkan apapun yang kamu inginkan."
Kucing itu terlihat berfikir sejenak, kemudian berkata,"Sepanjang hidupku aku hanya hidup di ladang dan tidur di lantai kayu yang keras. Aku sangat menginginkan bantal yang empuk untuk tidurku."
"Akan aku kabulkan keinginanmu." dan dengan segera muncullah sebuah bantal besar yang sangat lembut.

Beberapa hari kemudian, enam ekor tikus terbunuh dalam sebuah kecelakaan dan mereka semua dikirim masuk ke dalam surga. Tuhan menemui keenam tikus itu dan menanyakan hala yang sama seperti yang telah ia tanyakan kepada si kucing.
Tikus itu berkata,"Kami telah berlari seumur hidup kami. Lari dari kucing, anjing dan juga dari manusia yang mengejar kami sambil membawa sapu. Jika kami memiliki sepatu roda, tentu kami tidak akan berlari lagi dari mereka. "Kukabulkan permintaanmu." Jawab tuhan. Keenam tikus itu sangat senang menemukan bahwa mereka telah memakai sepatu roda, yang kemudian mengucapkan terimakasih dan meluncur masuk menuju surga.

Sekitar satu minggu kemudian, Tuhan memutuskan untuk mengunjungi si Kucing. Ia melihat kucing itu sedang tertidur lelap diatas bantalnya yang lembut. Tuhan dengan lembut membangunkan si kucing dan bertanya, "Apakah semuanya baik baik saja? Apakah kamu senang?"
Si kucing menjawab,"Oh, semuanya sungguh indah. Aku tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku. Bantal ini sungguh lembut, dan Makanan kecil ber-roda yang engkau kirimkan dengan roda dibawahnya itu sungguh sangat lezat!"

Menanam Kebaikan

Pada suatu malam seorang pria melihat perempuan tua  yang sedang kebingungan dipinggir jalan. Suasana pada saat itu memang gelap, namun pria itu tahu bahwa perempuan tua itu membutuhkan bantuan. Jadi pria itu berhenti didepan mobil Mercedes perempuan tua itu dan keluar menghampirinya.

Pria itu tersenyum. Bahkan dengan senyuman di wajahnya pria itu, kekhawatiran masih saja membayangi perempuan tua itu. Berjam-jam yang lalu, tidak ada kendaraan yang mau berhenti perempuan tua itu. Apakah pria ini mau melukainya? Pria itu tidak terlihat aman; pria itu terlihat miskin dan kelaparan. 

Pria itu dapat melihat ketakutan pada diri perempuan tua itu. Dia tahu apa yang perempuan tua itu rasakan. Itu adalah sebuah perasaan yang hanya bisa dilihat ketika ketakutan merayapi tubuhmu. Kemudian pria itu berkata, "Aku disini untuk menolong anda nyonya. Mengapa anda tidak menunggu didalam mobil agar lebih hangat? perkenalkan, namaku Bryan Anderson."

Sebenarnya, permasalahan perempuan tua itu hanyalah ban mobilnya yang bocor, tetapi bagi perempuan tua itu, ban bocor merupakan masalah yang cukup berat untuk diatasi sendirian. Bryan merangkak kebawah mobil marcedes perempuan tua itu mencari cari tempat untuk meletakkan dongkrak. Dan dalam waktu singkat, Bryan berhasil mengganti rodanya. Tubuh Bryan kotor dan sedikit terasa sakit di tanggannya. Ketika Dia sedang mengencagkan sekrup terakhir, perempuan tua itu menengok dari jendela mobilnya dan mulai berbicara kepada Bryan. Perempuan itu berkata bahwa ia berasal dari St. Louis. Perempuan tua itu tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan Bryan yang telah berhenti untuk membantunya.

Bryan hanya tersenyum dan kemudian menutup bagasi mobil marcedes itu. Perempuan tua itu kemudian bertanya berapa banyak ia berhutang kepada Bryan untuk batuan yang telah diberikannya. Berapapun jumlahnya akan dibayar oleh perempuan tua itu. Dia telah membayangkan segala kejadian buruk andai saja Bryan tidak datang pada pada waktu itu. Briyan tidak pernah memikirkan tentang bayaran, baginya, itu bukanlah sebuah pekerjaan. Bagi bryan itu adalah merupakan perbuatan menolong orang yang membutuhkan, dan Tuhan tahu bahwa banyak orang yang telah menolongnya dimasa lalu. Dia telah menjalani seluruh hidupnya dengan cara ini, dan tidak pernah terpikir di benak Bryan untuk meminta bayaran atas segala bantuan yang telah dia berikan.

"Jika anda benar benar ingin membalas kebaikanku, lain waktu, ketika anda melihat seseorang yang membutuhkan bantuan, anda dapat membantunya." kata Bryan, "Dan ketika melakukannya, Ingatlah aku, Bryan Anderson" tambahnya sambil tersenyum. Bryan menunggu sampai perempuan tua itu menyalakan mobilnya dan pergi. Hari ini merupakan hari yang dingin dan belelahkan bagi Bryan, tetapi dia merasa lebih baik ketika dia menyetir menuju rumah. Tempat ternyaman baginya.


Beberapa Mil dari tempat itu, perempuan tua tadi melihat sebuah restoran kecil. Dia memarkirkan mobilnya dan berhenti sejenak kemudian memesan kue dan secangkir kopi, sekaligus mengistirahatkan tubuhnya untuk menempur perjalanan pulang ke St. Louis yang tentunya akan sangat jauh dan melelahkan. Dia memandang ke sekeliling restoran. Restoran yang kotor, pikirnya. Diluar restoran terlihat dua buah pompa bensin. Seluruh pemandangan itu merupakan sesuatu yang tidak falimiar untuknya. Seorang Pelayan datang dan membawakannya sebuah handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Pelayan itu memiliki senyuman yang manis. Perempuan tua itu melihat bahwa pelayan itu sedang hamil, mungkin mendekati delapan bulan, namun pelayan itu tidak membiarkan rasa lelah dan nyeri merubah sikapnya yang ramah dan lembut. Perempuan tua itu heran, bagaimana seseorang yang memiliki banyak keterbatasan dapat memberikan sesuatu yang berarti bagi orang lain. Kemudian, dia teringat kepada Bryan Anderson.

Setelah perempuan tua itu menyelesaikan makan dan minumnya, dia membayar dengan uang 100$ kepadan pelayan itu yang dengan cepat kembali ke meja kasir untuk mencari uang kembalian. Ketika si pelayan kembali, perempuan tua itu telah pergi keluar meninggalkan restoran. Pelayan itu heran, mencari kemana perginya perempuan tua tadi. Lalu pelayan itu melihat sesuatu tertulis diatas sebuah kain lap di meja perempuan tua tadi.

Pelayan itu menteteskan air mata kettika dia membaca tulisan itu; "Anda tidak berhutang apapun kepadaku. Saya juga pernah mengalaminya. Seseorang juga telah membantu saya sebelumnya, dengan cara yang sama seperti saya menolong anda. Jika anda benar benar ingin membalas kebaikan saya, inilah yag harus anda lakukan; Jangan biarkan rantai cinta kasih ini berakhir disini." Terlihat dibawah kain lap itu tergeletak 4 lembar lagi uang 100$.


Malam itu, masih banyak meja untuk dibersihkan, mangkuk gula untuk di isi, dan masih banyak orang untuk dilayani. Tetapi pelayan itu bisa melaluinya dengan baik dengan baik Ketika pelayan itu sampai dirumah dan bersiap untuk tidur, dia berfikir tentang uang yang telah dia dapatkan serta tulisan yang ditulis perempuan tua itu. Bagaimana perempuan tua itu tahu bahwa ia nda suaminya sangat membutuhkan uang? tanpa uang itu, hari harinya kelahiran anaknya akan terasa sangat berat..

Pelayan itu tahu betapa suaminya sangat khwatir tentang kehamilannya dan kesulitan keuangan yang mereka alami. Suaminya telah tertidur lelap disampingnya. Playan itu memberinya kecupan lembut dan berbisik dengan sangat lembut dan pelan, "Semuanya akan baik baik saja. Aku mencintaimu, Bryan Anderson."

Pesan Moral : Kita menanam kebaikan, maka kita juga akan menuai kebaikan. Selalu berbuat baiklah dan menolong sesama. :)

Friday, May 8, 2015

Pengorbanan Seorang Ibu

Aku tinggal sendiri bersama dengan ibuku. Ayahku sudah meninggal sejak masih bayi karena sakit. Ibuku hanya memiliki satu buah mata. Aku membencinya, dia membuatku malu. Ibuku menjalankan sebuah toko loak. Ibuku akan mengumpulkan sampah rongsokan yang kemudian dijualnya lagi agar mendapatkan uang. 

Kejadian di sekolah dasar pada waktu itu tidak dapat aku lupakan. Hari itu adalah hari olahraga, ak terpilih sebagai perwakilan lomba lari. Ibuku datang untuk memberiku semangat. Aku sungguh malu saat itu. Bagaimana dia tega berbuat seperti itu kepadaku? aku memandangnya dengan pandangan penuh kebencian dan lari menjauh.  Hari berikutnya di sekolah, teman temanku bertanya,"Benarkah ibumu hanya memiliki satu mata?!" dan mulai saat itulah temanku mulai mengejekku.

Aku berharap sebaiknya ibuku menghilang saja dari dunia ini. Aku bertanya kepada ibuku, "Mengapa ibu tidak mempunyai dua mata? Ibu hanya membuatku malu dan menjadikanku bahan tertawaan di sekolah. Kenapa ibu tidak mati saja?!" bentakku kepada ibuku sendiri.

Ibuku tidak merespon. Aku merasa bahwa aku telah melewati batas, aku merasa bersalah, namun disisi lain, aku merasa lega karena telah mengatakan apa yang aku rasakan selama ini. Ibuku tidak menghukumku atas hal ini, itulah yang membuat aku berfikir bahwa perkataanku barusan tidak terlalu menyakiti hati ibuku.

Malam itu, aku terbangun, kemudian aku berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum. Ibuku terlihat menagis disana, dengan suara yang sangat pelan, ibu mungkin takut membangunkanku yang tengah tertidur karena suara tangisannya. Mungkin itu karena apa yang telah aku katakan kepadanya barusan, rasa penyesalan kembali mendatangi hatiku. Walaupun begitu, aku masih saja tetap membenci ibuku yang menangis melalui matanya yang hanya satu buah itu. Jadi aku membulatkan tekadku bahwa akau harus tumbuh menjadi orang yang sukses, karena aku membenci ibuku yang bermata satu dan beserta kehidupannya yang miskin.

Aku belajar sangat keras. Aku menjadi murid yang pandai disekolah, selalu mendapat peringkat dan beasiswa. Dan aku masih saja membenci ibuku dengan satu buah matanya itu. Hingga suatu hari aku mendapatkan sebuah beasiswa belajar di Seoul dan meninggalkan ibuku. Aku kemudian tinggal disana, menikah. Aku membeli rumah di Seoul. Kemudian aku memiliki anak. Sekarang aku hidup bahagia sebagai orang sukses. Aku suka disini, karena tempat ini terbebas dari segala kenangan mengenai ibuku.

Kebahagiaan ini semakain bertambah seiring dengan berlalunya waktu. Hingga suatu hari datanglah seorang tamu yang tidak terduga, Ibuku. Masih denga matanya yang hanya satu buah. Aku merasa kebahagiaan ini runtuh. Anakku lari ketakutan melihat mata ibuku.

Dengan penuh kebencian, becampur malu, akau bertanya kepada ibuku, "Siapa kamu? aku tidak mengenalmu!" Aku berpura pura tidak mengenalnya, kemudian berteriak kepadanya, "Beraninya kamu datang ke rumahku dan menakuti anak perempuanku! Pergi dari sini sekarang!"

Mendengar perkataanku itu, ibuku menjawab dengan pelan, "oh, maafkan aku pak, sepertinya aku bertamu dirumah yang salah." Kemudian ibuku pergi. AKu bersyukur bahwa ibuku tidak mengenaliku. Aku memutuskan bahwa aku tidak akan mempedulikannya, dan tidak ingin memikirkannya.

Waktu berlalu terasa begitu cepat, hingga suatu hari, datanglah sebuah surat tentang reuni sekolah yang akan diadakan di tempat asalku. Aku berbohong kepada istriku bahwa aku ada tugas perjalanan dinas padahal sebenarnya aku datang menghadiri reuni itu. Setelah acara reuni selesai, aku mampir ke rumah ibuku, hanya karena rasa ingin tahu saja. Rumahnya tampak kotor dan tidak terawat dan disana aku terkejut melihat ibuku terbaring kaku di lantai rumah. Tubuhnya terasa dingin. Ibuku meninggal, tetapi aku tidak satupun meneteskan air mata. Terdapat secarik kertas ditangannya, aku mengambilnya. Itu adalah surat yang akan dikirimkan ibu untukku, sebelum akhirnya ia meninggal tanpa bisa mengirimkannya. Didalamnya, dia menulis;

"Anakku, aku merasa hidupku sudah terlalu panjang. Ibu tidak akan mengunjungi Seoul lagi, tetapi apakah terlalu berlebihan jika ibu ingin kamu datang mengunjungi ibu walaupun hanya sekali? Ibu sangat merindukanmu. Ibu sangat senang ketika mendengar bahwa kamu akan datang di reuni itu. Tetapi ibu memutuskan untuk tidak mencarimu kesekolah itu. Ibu tidak ingin membuatmu malu.

Ibu minta maaf jika ibu hanya mempunyai satu mata. Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terlibat kecelakaan dan kehilangan sebelah matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak dapat membiarkanmu tumbuh hanya dengan satu mata saja, jadi ibu memberikan mata ibu. Ibu sungguh bangga karena anakku dapat melihat dunia ini untukku, dengan melalui mata itu.

Aku tidak pernah kecewa atas apa yang kamu lakukan. Bahkan ketika kamu marah kepadaku. Aku selalu meyakinkan kepada diriku bahwa kamu melakukan hal itu karena kamu mencintaiku. Aku merindukan waktu ketika kamu masih muda dan dengan riangnya bermain didekatku. Ibu merindukanmu. Ibu cinta kamu."

Hidupku serasa hancur, Aku telah membenci seseorang yang telah membuang dunianya untukku. Aku meneteskan air mata, menangis sekencang kencangnya, berusaha memanggilnya kembali. Memanggilnya.

Pesan Moral; Jangan pernah membenci seseorang karena kekurangannya. Kepada kedua orang kita, janganlah kita meremehkan pengorbanannya. Mereka melahirkan kita, membesarkan kita, dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk kita.
Orang tua memberikan semua kepadaanak anaknya. Memaafkan semua kesalahan anaknya. Tidak ada cara yang setimpal untuk membalasnya. Yang bisa kita lakukan sebagaai seorang anak adalah memberikan apa yang mereka butuhkan. Memberi mereka waktu,cinta, dan rasa hormat.

Memancing Ikan

Seorang pria sedang memancing menggunakan perahu di sebuah danau tempat pemancingan ikan. Danau itu dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang mewajibkan setiap orang yang memancing disana memiliki surat ijin Memancing.

Sebuah ember penuh berisi ikan terlihat disamping pria itu. Ketika pria itu akan pergi ketipi danau membawa pulang hasil tangkapannya, seorang pengawas danau mendekatinya dan bertanya, "bisakah aku melihat Surat ijin memancingmu?"


"Maaf pak, aku tidak punya." Jawab pria itu. "Aku tidak butuh surat ijin seperti itu untuk memancing disini. Ikan ikan ini adalah ikan peliharaanku."
"Ikan peliharaan?" tanya pengawas danau itu heran.
"Ya, setiap satu minggu sekali aku membawa ikan ikanku ke danau ini membiarkannya berenang disini sementara waktu. Kemudian ketika aku merasa sudah cukup, aku akan bersiul dan kemudian ikan ikan itu akan berenang dengan sendirinya ke jaringku ini dan aku akan membawanya kembali pulang." Terang pria itu.
"Apa yang kamu bicarakan. Itu hal yang tidak masuk akal. Kamu akan aku tahan!" jawab pengawas danau dengan marah.
"Aku berkata jujur pak pengawas, aku akan menunjukkannya kepadamu! warga kampungku selalu melakukan cara seperti ini untuk menjaga ikan ikan mereka tetap sehat." jawab pria itu mencoba meyakinkan pengawas danau.
"Benarkah?" tanya pengawas danau sambil tersenyum licik."kalau begitu, buktikan!"

Pria itu kemudian mengangkat embernya, kemudian menmasukkan kembali ikan ikan itu kedalam danau. Pria itu berdiri dan menunggu. Setelah beberapa menit, pengawas danau berkata,"Terus?"
"Terus apanya?" tanya pria itu bingung.
"Kapan kamu akan memanggil mereka kembali?" tanya pengawas danau itu tidak sabar.
"Memanggil siapa?" balas pria itu.
"Ikan ikannya!!" jawab pengawas danau itu kesal.
"Ikan apa?" tanya pria itu lagi.

Thursday, May 7, 2015

Membeli Waktu

Pada suatu malam, seorang ayah baru saja pulang dari tempat kerjanya. Bekerja keras dari pagi sampai malam membuat tubuhnya kelelahan. Sambil menahan kantuk yang berat si Ayah mengetuk pintu rumah yang kemudian dibukakan oleh anaknya yang saat itu masih berusia kurang lebih 5 tahun. Anak itu terlihat sangat senang melihat ayahnya pulang.

"Belum tidur nak?" tanya si Ayah sambil mencium kening anaknya. "Biasanya kamu sudah tertidur lelap ketika ayah pulang kerja."
"Belum yah. Aku sengaja menunggu ayah untuk menanyakan berapa banyak gaji ayah setiap harinya." tanya anak itu sambil mengikuti ayahnya ke arah kamar untuk berganti pakaian.
"Kok tanya gaji ayah? mau minta uang lagi ya?" tanya ayahnya. "Setiap hari ayah bekerja selama 10 jam dan dibayar sejumlah Rp. 400.000."
"Kalau setiap jam-nya, berapa gaji ayah?" tanya anak itu ingin tahu.
"Hmm,. satu jamnya sekitar Rp. 40.000." balas ayahnya. "Dan sekarang sudah larut malam, sebaiknya kamu segera tidur, agar besok bisa bangun pagi."
Si anak tidak beranjak dari tempatnya, dia memandangi ayahnya yang saat itu sedang berganti baju piyama. Dengan sedikit takut si anak bertanya, "Yah, bolehkan aku meminjam uang 5000 rupiah?"

Si ayah, yang dari tadi terlihat lelah dan sudah tidak kuat menahan kantuk menjawab dengan sedikit kesal, "Buat apa minta uang malam malam begini? Sudah, besok saja, sekarang kamu segera tidur!" Kata kata tersebut membuat si anak takut dan kemudian segera berjalan menuju kamarnya dengan wajah yang tertunduk lesu bercampur sedih.

Si ayah berbaring di tempat tidurnya, memandang ke langit langit kamarnya. Dia teringat perkataannya kepada anaknya barusan. Perasaan bersalah menyelinap di benaknya. Ia kemudian bangun dan pergi menuju kamar anaknya dan melihat anaknya sedang duduk memandangi beberapa lembar uang 5000-an yang digenggamnya dengan erat.

Si ayah duduk disamping anaknya, dan kemudian berkata, "Maafkan perkataan ayah tadi ya nak. Untuk apa kamu mau meminjam uang kepada ayah?"

"Hari ini aku membuka tabunganku, isinya Rp 35.000. Gaji ayah selama satu jam adalah Rp. 40.000, aku memerlukan Rp. 5.000 lagi agar uangku bisa sesuai dengan gaji ayah selama satu jam, oleh karena itu akau ingin meminjamnya dari ayah. Aku janji akan segera melunasinya dari uang saku yang ayah berikan kepadaku setiap harinya." Kata anak itu.

"Lalu mau kamu apakan uang itu?" tanya si ayah yang tampak semakin bingung.

“Apakah ayah tahu jika aku sudah menunggu Ayah dari jam 8?. Aku ingin mengajak Ayah main ular tangga. Cukup satu jam saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku ingin membeli waktu ayah." Kata anak itu dengan polosnya.
 
Mendegar perkataan anaknya itu, sang ayah kehilangan kata-kata lalu dipeluknya anak kecil itu erat-erat.

Pacitan Tourism