adsense

Thursday, May 10, 2012

KOTAK PENUH CIUMAN

Cerita ini dimulai beberapa waktu yang lalu. Seorang ayah menghukum anak gadis nya yang baru berumur 3 tahun, karena menghambur hamburkan satu roll kertas kado yang berwarna keemasan. Keadaan keuangan si ayah sedang memburuk dan dia menjadi mudah marah ketika anaknya mencoba untuk menghias sebuah kotak untuk di letakkan di bawah pohon Natal. Meskipn demikian anak gadis itu memberikan kado kepada si ayah di keesokan paginya dan berkata,"ini untukmu, Yah." Sambil memberikan sebuah kotak kecil yang di sampul apik dalam kertas pembungkus berwarna keemasan.

Si ayah sangat malu atas kemarahannya yang berlebihan kemarin, tapi kemudian kemarahan si ayah tersulut lagi ketika dia menemukan bahwa kotak tadi KOSONG, tidak ada isinya. Dia berteriak kepada anak gadisnya, " Tidakkah kamu tahu, ketika kamu memberikan hadiah kepada seseorang, seharusnya ada sesuatu di dalamnya kan?!!"

Gadis kecil itu memandang kepada si ayah dengan berlinangan air mata dan menangis, "Oh, ayah, kotak itu tidak kosong sama-sekali. Aku melemparkan banyak sekali ciuman ke dalamnya. Itu semua untuk-mu ayah."

Perasaan si ayah seperti terpukul. Dia merangkulkan tangannya kepada gadis kecil-nya, dan dia meminta maaf.
***
Selang beberapa waktu kemudian,  sebuah kecelakaan merenggut nyawa si gadis kecil itu. Di ceritakan, setelah kejadian itu, si ayah selalu meletakkan kotak emas tersebut di samping tempat tidurnya selama bertahun-tahun, dan kapanpun dia butuh semangat, dia akan mengeluarkan ciuman-ciuman imajenasi yang berada dalam kotak itu kemudian mengingat cinta dari gadis kecil tercintanya yang tersimpan didalam kotak itu.
Download Audio
Source : http://www.indianchild.com/a_box_full_of_kisses.htm

Monday, May 7, 2012

EMPAT ISTRI

Pada jaman dahulu hiduplah seorang pedagang kaya yang memiliki empat orang istri. Dia sangat mencintai istri keempat nya, menghiasinya dengan jubah yang mewah dan merawatnya dengan makanan-makanan yang lezat. Dia sangat peduli padanya dan selalu memberikan yang terbaik.

Si  Pedagang juga sangat mencintai istri ketiga nya. Dia sangat bangga padanya dan selalu ingin membanggakan si istri ketiga kepada teman-temannya. Bagaimanpun, si pedagang selalu di landa ketakutan jika istri ketiga nya mungkin saja lari bersama laki-laki lain.

Di sisi lain, si pedagang juga mencintai istri kedua nya. Si istri adalah seseorang yang penuh perhatian, selalu bersabar, dan pada kenyataanya, si istri kedua adalah wanita kepercayaan-nya. Kapanpun si pedagang menghadapi suatu masalah, dia selalu meminta bantuan kepada si istri kedua dan si istri akan selalu memberikan bantuan serta selalu mendukungnya di saat-saat sulit.

Nah, yang terakhir adalah istri pertama, dia adalah istri yang setia serta memiliki sumbang-sih yang sangat besar dalam mengelola kekayaan dan bisnisnya, juga dalam menangani masalah pekerjaan rumah. Meskipun demikian, si pedagang tidak mencintai istri pertama nya, walaupun si istri sangat mencintainya. Dan tampaknya si pedagang tidak bisa memahami hal itu.

***

Pada suatu hari, si pedagang sakit keras. Terlebih dari itu, dia tahu bahwa dirinya akan segera mati.Tanpa sadar dia berfikir tentang kehidupan mewahnya dan berkata dalam hati, "Sekarang saya memiliki empat istri. Tapi, ketika aku mati, aku akan sendirian. Betapa sepinya nanti!"

Kemudian dia bertanya kepada istri keempat nya ,"Aku sangat mencintaimu, menghiasimu dengan pakaian yang indah-indah dan aku sangat mempedulikanmu. Sekarang, aku sekarat. Maukah engkau ikut bersamaku, dan terus menemaniku?"
"Tidak!" jawab si istri keempat, kemudian keluar tanpa berucap sepatah kata pun.

Mendengar jawaban tersebut, hati si pedagang serasa di tusuk-tusuk menggunakan pisau yang sangat tajam. Dalam kesedihannya, si pedagang bertanya kepada isteri ke tiganya, "Aku telah mencintaimu sepanjang hidupku. Sekarang, aku sekarat. Maukah engkau ikut bersamaku, dan terus menemaniku?"
"Tidak!" jawab istri ketiga. "Kehidupan sangat menyenangkan di luar sana. Aku akan menikah lagi
setelah kamu mati."
Mendengar jawaban tersebut, hati pedagang serasa tenggelam dan membeku.

Si pedagang kemudian bertanya kepada istri kedua nya, "Aku selalu meminta pertolongan kepadamu, dan kamu selalu membantuku. Sekarang, aku butuh bantuanmu lagi, Ketika aku mati, maukah engkau ikut bersamaku, dan terus menemaniku?"
"Maafkan aku, kali ini aku tidak bisa membantumu." jawab istri kedua. "Paling tidak, aku hanya bisa mengantar dan mengubrkanmu."
Jawaban tersebut terdengar seperti sambaran petir di hati si pedagang, si pedagang merasa sangat hancur hatinya.

Kemudian terdengar suara : "Aku akan tinggal denganmu, aku akan mengikutimu, tak peduli kemanapun kamu pergi."
Si pedagang menoleh, dan itu adalah suara istri pertama nya. Si istri pertama terlihat sangat kurus, seperti seseorang yang kekurangan gizi. Dengan penuh penyesalan, si pedagang berkata, "Seharusnya aku lebih memperhatiknmu di saat aku bisa."
Download Audio
SOURCE : http://www.indianchild.com/4_wives.htm

Sunday, May 6, 2012

Dua Katak

Sekelompok katak sedang bepergian melewati sebuah hutan kayu, dan tiba-tiba dua di antaranya terjatuh kedalam lubang yang sangat dalam. Ketika katak yang lainnya melihat seberapa dalam lubang tersebut, mereka berkata kepada kedua katak tadi bahwa mereka sama baiknya dengan mati, karena lubang tersebut terlalu dalam dan tidak mungkin mereka berdua mampu memanjatnya. Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya, mereka mencoba melompat dan terus melompat untuk keluar dari lubang tersebut dengan segala kemampuannya. Katak-katak yang berada di atas tetap meneriaki mereka untuk berhenti mencoba, karna memang lubang itu masih terlalu dalam untuk di panjat. Akhirnya, salah satu katak putus asa, kemudian menuruti teriakan teman-temannya untuk berhenti mencoba. Dia menyerah, terjatuh ke bawah, dan mati.

Katak yang satunya masih meneruskan untuk melompat, sekuat yang dia bisa. Sekali lagi, kawanan katak yang berada di atas meneriakinya untuk menghentikan usahanya, tak perlu merasakan kesengsaraan ketika melompat naik, dan mati adalah pilihan terbaik. Bukannya berhenti, katak tersubut malah melompat lebih keras dan lebih tinggi, dan akhirnya dia berhasil sampai di atas dan bebas. Ketika dia keluar, salah satu katak bertanya, "Tidakkah tadi kamu mendengar kami?"

Katak tersebut menjelaskan pada mereka, bahwa dirinya tuli. Dia berfikir mereka tadi sedang mendukungnya untuk terus melumpat sampai ke atas.

source : http://www.indianchild.com/two_frogs.htm

Pacitan Tourism