Pada suatu hari, seorang anak laki laki sedang menjual barang dagangannya dari pintu ke pintu untuk membayar biaya sekolahnya. Saat itu dia hanya memiliki sedikit uang, dan dia sangat kelaparan. Anak itu sadar bahwa jumlah uangnya tidak akan cukup untuk membeli makanan, jadi ia memutuskan untuk mencoba meminta sedikit makanan kepada rumah terdekat. Namun, anak itu malu, ketika melihat seorang gadis kecil cantik membuka pintu. Terpengaruh perasaan malu, anak itu malah meminta air putih, bukannya makanan. Anak laki-laki itu terlihat sangat kelaparan di mata gadis kecil itu, jadi bukannya segelas air, Gadis kecil itu membawakannya segelas-besar Susu.
Anak itu meminum susunya dengan perlahan, kemudian bertanya, "Seberapa banyak aku berhutang padamu?"
"Kamu tidak berhutang apa-apa kepadaku." jawab gadis itu. "Ibuku mengajarkanku untuk tidak pernah mengharapkan bayaran untuk sebuah perbuatan baik."
"Kalau begitu, aku ucapkan terimakasih dari hatiku yang paling dalam." Kata anak itu.
Anak itu kemudian meninggalkan rumah itu. Tubuhnya terasa lebih bertenaga, bukan hanya itu, kepercayaannya akan keberadaan Tuhan dan kebaikan hati Manusia juga menjadi lebih kuat. Padahal sebelumnya, anak itu sudah hampir tidak percaya kepada Tuhan dan manusia.
***
Beberapa tahun kemudian, gadis kecil itu, yang kini sudah tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa, terserang suatu penyakit langka. Saat ini dia berada dalam kondisi Kritis. Doktor lokal kebingungan menghadapi penyakitnya. Akhirnya perempuan itu dirujuk kesebuah rumahsakit besar di kota, dimana seorang dokter spesialist dipanggil untuk mempelajari penyakitnya.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi mengenai penyakit itu. Ketika dia mendengar kota asal perempuan itu, matanya tampak berbinar aneh. Dengan segera dia berdiri dan berlari menuruni tangga menuju ruangan perempuan itu.
Dengan berpakaian layaknya seorang doktor, dia menemui perempuan itu. Dr. Howard Kelly tampak mengenalinya. Dia kembali ke ruang konsultasi dan bertekad akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawanya. Mulai dari hari itu, dia memberikan perhatian khusus kepada kasus yang ditanganinya itu.
Setelah perjuangan yang cukup lama, pertarungan itu dimenangkannya. Pengobatan perempuan itu berhasil dengan baik. Dr. Kelly meminta kepada petugas kantor rumah sakit untuk menyerahkan tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk disetujui. Dia melihat ke nota tagihan itu, kemudian menuliskan sesuatu di bagian pojoknya. Nota itu kemudian diantar oleh petugas rumah sakit ke ruangan perempuan itu.
Perempuan itu terlihat sedikit takut untuk membukanya.Dia yakin, akan butuh seumur hidup untuk melunasi tagihan itu. Akhirnya, dia memberanikan diri untuk membuka, dan sesuatu menarik perhatiannya di sisi pojok tagihan itu. Dia mulai membacanya, seakan tidak percaya;
“Telah dibayar Lunas dengan segelas Susu.
Tertanda, Dr. Howard Kelly.”
No comments:
Post a Comment