adsense

Sunday, June 14, 2015

Sisi Yang Lain

Dulu sekali, ketika aku sedang duduk di bangku sekolah dasar, aku pernah bertengkar dengan sangat sengit dengan teman sekelasku. Aku sudah lupa apakah permasalahannya saat itu, tetapi aku tidak akan pernah bisa melupakan pelajaran yang telah aku dapatkan pada hari itu.

Saat itu, aku sangat yakin bahwa Aku benar dan dia salah, demikian juga temanku, dia sangat yakin bahwa dia yang benar dan aku yang salah. Mengetahi pertengkaran kami, Ibu guru datang dan memutuskan untuk memberikan kami suatu pelajaran penting.

Ibu Guru menyuruh kami untuk maju kedepan kelas dan menyuruhku duduk di sebelah kanan mejanya, sedangkan menyuruh temanku duduk disebelah kiri mejanya. Dari tempat ku duduk, aku dapat melihat dengan jelas wajah temanku yang pada saat itu terlihat sangat menjengkelkan bagiku.

Kemudian Ibu guru mengeluarkan sebuah bola dari loker mejanya, mengangkatnya tinggi tepat di antara kami berdua. Aku dapat melihat dengan jelas bahwa bola itu berwarna Hitam. Ibu guru bertanya kepada temanku mengenai warna bola itu. "Putih". Jawab temanku.

Aku tidak percaya bahwa temanku berkata bahwa bola itu berwarna putih. Bola itu jelas berwarna Hitam! Pertengkaran baru mulai terjadi antara aku dan temanku, kali ini adalah mengenai warna benda bulat itu.





Ibu guru berkata kepadaku untuk berdiri dan berpindah ke tempat temanku duduk, dan berkata hal yang sama kepada temanku. Kami bertukar tempat, dan sekarang, Ibu guru bertanya kepadaku apakah warna bola itu. Terkejut, dan dengan berat hati akupun menjawab, "Putih." 

Ternyata itu adalah sebuah bola dengan dua warna yang berbeda pada kedua sisinya, dan dari sisi temanku bola itu berwarna Putih. Hanya dari sisiku bola itu berwarna Hitam.

Pedan Moral : Kadang kala, kita perlu melihat suatu permasalahan sari sudutpandang orang lain untuk bisa benar benar memahami cara pandang mereka.
 

No comments:

Post a Comment

Pacitan Tourism