adsense

Monday, June 15, 2015

SI Pemotong Kayu

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang tukang potong kayu yang sangat kuat. Dia sedang mencari pekerjaan kepada seorang pedagang kayu yang kaya raya, dan tentu saja, pedagang itu menerimnya bekerja. Bayaran yang diberikan sungguh bagus, dengan lingkungan kerja yang menyenangkan. Untuk alasan itulah, si tukang potong kayu bertekad untuk bekerja sebaik-baiknya.

Bosnya memberinya sebuah Kapak dan menunjukkanya pohon-pohon yang harus dia tebang. Pada hari pertama,si Tukang Potong Kayu memotong 18 pohon.
"Selamat!!," kata bos nya, "Bagus sekali, lakukan seperti itu!"

Merasa termotivasi oleh perkataan bos nya, si tukang potong kayu berusaha lebih keras di hari berikutnya. Namun, dia hanya bisa membawa 15 pohon. Hari ketiga, Si tukang potong Kayu mencoba lebih keras lagi, namun, lagi-lagi, dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari hasil potongan pohonnya semakin sedikit, padahal dia yakin telah berusaha dengan sangat keras.



"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku." pikir si pemotong kayu itu. Dia kemudian pergi menemui Bos nya dan meminta maaf, dia menceritakan permasalahannya dan tidak mengetahui mengapa hal seperti itu bisa terjadi.

"Kapankah terakhir kali kamu mengasah Kapakmu?" tanya si Bos.
"Mengasah? Aku tidak punya waktu untuk mengasah Kapakku. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk memotong Pohon pohon itu,." jawab si Tukang Potong Kayu.

Pesan Moral :
Kehidupan kita juga seperti itu. Kadang kita menjadi terlalu sibuk sehingga kita lupa untuk mengasah
"Kapak" kita. Saat saat ini, orang orang terlihat lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi juga tidak sebahagia seperti waktu sebelumnya.

Mengapa seperti itu? Mungkinkah karena kita lupa bagaimana cara untuk tetap "tajam"? Tidak ada yang salah dengan sebuah aktivitas dan kerja keras. Tetapi kita sebaiknya tidak menjadi terlalu sibuk sehingga kita melupakan hal hal yang penting dalam kehidupan, seperti kehidupan pribadi kita, menggunakan waktu untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta, memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga, menggunakan waktu untuk belajar, dll.

Kami semua butuh waktu untuk bersantai, untuk berfikir berfikir dan menenangkan diri, untuk belajar dan berkembang. Jika kita tidak menyempatkan waktu untuk mengasah "Kapak", kita akan menjadi tumpul dan kekurangan efektifitas kita.

No comments:

Post a Comment

Pacitan Tourism