adsense

Wednesday, April 29, 2015

Sebuah Ember Penuh

Pada suatu hari, seorang guru sedang memberikan sebuah materi pelajaran tentang masalah pengelolaan waktu yang baik bagi para siswanya. Guru itu berkata,"Sekarang saya memiliki sebuah tes sederhana." Guru itu kemudian mengambil ember kosong dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa. Hal itu dia lakukan berulang ulang sehingga ember itu menjadi penuh dan tidak ada batu lagi yang dapat dimasukkan ke dalam ember.
 
Sang guru bertanya kepada para muridnya, "Apakah ember ini sudah penuh?"
Seluruh murid menjawab serentak, "Iya."
Guru dengan tenang bertanya, "Benarkah demikian?"
 
Kemudian dari dalam keranjang yang telah ia siapkan sebelumnya, Guru itu mengeluarkan sekantung kerikil kecil. la menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember sambil menggoyang-goyangkan ember sehingga semua kerikil itu turun ke bawah dan mengisi celah-celah di antara batu batu besar itu.
 
Lalu ia sekali lagi bertanya pada para siswa, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"
Para siswa berpikir sejenak dan terdiam. salah satu siswa menjawab, "Sudah!" 
Guru itu tersenyum dan bertanya, "Apakah kalian yakin?"
 
Kemudian Guru itu mengeluarkan satu kantong pasir dan menuangkannya kedalam kemudian kembali bertanya kepada para siswa lagi, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh ?" Para siswa menjawabnya sekali lagi dibuat bingung, sampai salah seorang siswa memberanikan diri bertanya, "Mungkin Belum penuh?
 
Guru itu pun membalasnya dengan tersenyum, "Iya. Bagus sekali." Lalu ia menuangkan air kedalam  sampai ke bibir ember. Kemudian guru itu berkata, "Sekarang ember ini sudah benar benar penuh. Taukah kalian apa maksud dari tes tadi?"
 
Seorang siswa menjawabnya dengan semangat, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal yang dimiliki oleh kita, bila kita berusaha sekuat mungkin maka pasti kita bisa mengerjakannya."
 
"Oh, tidak begitu," balas sang guru, "Maknanya adalah bila kita tidak memasukkan "batu besar" terlebih dahulu, maka kita tidak akan bisa memasukkan semuanya." Apakah yang dimaksud dengan "batu besar" itu? Mereka adalah hal hal terpenting dalam hidup kita, seperti ; Keluarga, anak, istri, saudra. Kemudian baru kita masukkan batu kerikil, yang dimaksud dengan batu "Batu Kerikil" adalah kebutuhan sekunder kita, seperti; Rumah, Pekerjaan dan pendidikan. Kemudian barulah menuangkan "pasir", yang dalam hal ini merupakan ; Kendaraan dan Hobby. Kemudian yang terakhir adalah "Air", dalam hal ini merupakan segala kebutuhan yang bersifat kesenangan dan hiburan. Tentukan dalam hidup kalian, manakah yang merupakan batu besar, kerikil, pasir dan air.

No comments:

Post a Comment

Pacitan Tourism