adsense

Tuesday, March 17, 2015

Kendi utuh dan Kendi retak

Di sebuah daerah india, hiduplah seorang pemanggul air. Dia memiliki dua buah kendi besar yang yang di ikatkan di ujung sebuah tongkat yang nantinya akan dipanggul di lehernya. Salah satu kendinya memiliki bekas retakaan, dan kendi yang satunya masih dalam keadaan yang baik sehingga kendi tersebut selalu menampung air dengan utuh dari sungai sampai ke rumah, namun, si kendi retak hanya bisa membawa setengah volume aslinya.

Kejadian ini berlangsung terus menerus selama dua tahun,  si pemanggul airselalu memanggul satu kendi penuh di sisi lain dan satu kendi setengah penuh di sisi yang lainnya.  Tentu saja Si kendi utuh sanggat merasa bangga atas apa yang telah diraihnya. Sempurna, itulah gunanya si kendi utuh di ciptakan. Disisi lain, si kendi retak sungguh malu atas kekurangannya, dia merasa sedih karena hanya bisa membawa air dengan jumlah setengah dari yang seharusnya.

Pada suatu hari di sungai, setelah dua tahun merasakan pahitnya kegagalan dalam membawa air, si kendi retak berkata kepada pemanggul air,"aku malu pada diriku dan saya ingin meminta maaf padamu.
"Kenapa?" tanya si pemanggul air."Apa yang membuatmu malu?"
"Dalam dua tahun terakhir ini, aku hanya bisa membawa setengah dari volume air yang seharusnya, kareana adanya retakan ini yang membuat air merembes keluar dalam perjalanan puluangmu. Karena kekurangan ku, kamu harus melakukan pekerjaan dengan lebih keras, dan kamu tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Itu semua karena kekuranganku." Kata si kendi retak.

Pemanggul air memahami apa yang dimaksud kan Si Kendi retak, dia terharu atas apa yang barusaja didengarnya, kemudian berkata,"Dalam perjalanan pulang dari sungai menuju rumah, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah sepanjang jalan."
Memang benar, saat si pemanggul air berjalan pulang kerumah, si Kendi retak menyadari bahwa disana terdapat bunga-bunga yang sangat indah di sepanjang salah satu sisi jalan. Untuk sesaat, si kendi retak terlihat gembira melihat bunga-bunga yang begitu indah itu. Tetapi di akhir perjalanan, dia masih merasa bersalah karena dia hanya bisa membawa air setengah kendi. Sekali lagi, si kendi retak meminta maaf atas segala kekuranggannyakepada pemanggul air.

Pemanggul air berkata kepada si Kendi retak,"tidakkah kamu menyadari bahwa bunga tadi hanya tumbuh di sisi Kendi -mu, dan bunga itu tidak tumbuh pada sisi pot yang lain.? Itu karena aku sudah tahu tentang kekuranganmu, dan aku menggunakannya dengan cara yang lain. Aku menanam biji bunga di sisi jalanmu, dan setiap harinya ketika kita pulang dari sugai kamu telah menyiraminya melalui retakanmu. Dalam dua tahun ini, aku selalu bisa mendapatkan bunga-bunga yang indah itu sebagai hiasan di rumah. Tanpa kamu yang seperti sekarang ini, rumahku tidak akan seindah sekarang."


Pesan Moral : masing masing dari kita memiliki kekurangan sendiri. Kita semua seperti si Kendi Retak. Dalam dunia ini, tidak ada yang terbuang sia-sia. Kita mungkin berfikir bahwa kita ini tidak penting atau tidak berguna dalam suatu bagian kehidupan, tetapi bisa saja, kekurangan itu nantinya akan menjadi sebuah berkah yang tersembunyi.

No comments:

Post a Comment

Pacitan Tourism