adsense

Wednesday, May 20, 2015

Toko yang Menjual Suami

Sebuah toko yang menjual seorang Suami baru saja dibuka di Kota New York. Di toko itu, perempuan dipersilahkan untuk memilih dan membeli seorang suami. Namun toko itu memiliki sebuah peraturan ketat mengenai tata cara transaksi disana. Berikut aturan mainnya; "Anda hanya diperbolehkan mengunjungo toko ini sekali seumur hidup! Terdapat enam lantai ditoko ini dan kelengkapan seorang suami akan meningkat seiring dengan semakin tingginya lantai. Anda hanya diperbolehkan untuk memilih hanya satu orang di sebuah lantai atau anda boleh memilih untuk naik ke lantai berikutnya, tetapi anda tidak boleh kembali turun kelantai bawah kecuali untuk menuju pintu keluar.

Seorang perempuan masuk ke toko itu untuk membeli seorang suami..
Di lantai pertama, terdapat sebuah tanda yang bertuliskan; Lantai 1 - Para pria ini memiliki pekerjaan.
Di lantai kedua, bertuliskan; Lantai 2 - Para Pria ini memiliki pekerjaan dan cinta anak.
Di lantai ketiga, bertuliskan; Lantai 3 - Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak dan tampan.
"Wow,"pikir perempuan itu, namun dia tetap memutuskan untuk terus berjalan ke lantai yang lebih atas. Dia sampai di lantai keempat, yang bertuliskan ; Lantai 4 - Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak, tampan dan mau membantu pekerjaan rumah.
"Oh tuhan," kata wanita itu, "aku sulit untuk menolaknya." Namun perempuan itu tetap berjalan menaiki tangga dan sampai ke lantai lima, bertuliskan ; Lantai - 5 Para Pria ini memiliki pekerjaan, cinta anak, tampan, mau membantu pekerjaan rumah  dan sangat romantis.
Perempuan itu tampak tertarik dengan para suami di lantai lima, namun dia akhirnya meneruskan berjalan menuju lantai ke enam dengan harapan akan memperoleh suami yang sangat sempurna. Hingga ia membaca sebuah tulisan ; Lantai - 6, Anda adalah pengunjung ke-31.766.005 di lantai ini. Tidak ada Satu Suami pun di Lantai ini.

Lantai ini dibuat sebagai bukti bahwa perempuan itu hampir tidak mungkin untuk dipuaskan. Terimakasih telah berkunjung.

No comments:

Post a Comment

Pacitan Tourism